Kamis, 24 September 2020

MAHASISWI TUA

 


Pada akhirnya aku menulis lagi, walau dengan pikiran yang penuh dan buntu…

Halo, apa kabar ? kita bertemu lagi

Malu rasanya jika mengatakan bahwa mood adalah penyebab dari susahnya untuk menulis. Padahal menulis tidak dipengaruhi 100% oleh mood, tapi lebih kepada niat !

Dan lagi-lagi niat adalah hal tersulit yang bisa aku atur, selain masalah duit dan emosi.

Sebenarnya keinginan menulis selalu ada, tertama muncul kalau lagi badmood dan banyak hal yang dipikirkan, tapi selalu saja keinginan menulis itu kalah dengan nafsu untuk tidur atau main hape.

Jadi, sudah dimana kita sekarang ?

Secara umur, aku sudah bertambah tua, yups, kepala 3 dan sudah ada di masa-masa dimana harusnya aku sudah punya pendamping. Tapi itu bukan masalah besar saat ini.

Yang aku mau ceritakan sekarang adalah bahwa akhirnya aku sedang memenuhi salah satu mimpiku dari sejak lulus SMA, yaitu jadi anak kuliahan J

Mungkin akan banyak yang bingung, mengernyitkan kening atau bahkan tertawa mendengar aku kuliah di usia yang sudah kepala 3. Tapi mau bagaimana lagi, kesempatan itu memang baru datang sekarang, menurut pikiranku, baik kesempatan berupa waktu dan biaya.

Aku mendaftar di Universitas Terbuka, atau biasa kita sebut UT. Jadi di UT itu aku bisa tetap berkuliah sambil kerja, di sini rasanya aku gak perlu panjang lebar membahas apa itu UT atau bagaimana sistem belajar dan bla bla bla lainnya.

Aku cuma mau mengungkapkan gimana perasaanku menjadi mahasiswi. Ecieeeee, umur 30-an jadi mahasiswi gitu ya. Walau ada ungkapan yang bilang belajar itu gak mengenal usia, tapi tetap aja ada perasaan risih menyebut diri ini sebagai mahasiswi, walau perasaan bangganya juga gak ketinggalan sih, wkwkwkwk.

Excited, takut, insecure, penasaran adalah beberapa macam perasaan yang aku rasakan menjadi anak kuliahan. Excited karena ini yang memang aku inginkan, kuliah dan belajar hal yang yang memang jadi passionku dari dulu. Takut, karena gimanapun kuliah itu artinya masuk ke fase baru, sama seperti ketika kita pertama kali masuk SMP atau SMA, ada perasaan takut dengan perubahan dan jadwal baru yang akan dihadapi. Insecure, well, di umur 30-an ini aku gak yakin apa otakku masih punya kapasitas yang memadai untuk memahami, menganalisa, ataupun menghapal materi pelajaran. Dan penasaran, ya,  karena dari dulu selalu pingin tau, gimana sih rasanya jadi anak kuliahan ?

Kalau ada yang tanya, kenapa sih kuliah sekarang ? Aku punya beberapa jawaban yang mungkin menurut orang itu aneh atau bahkan gila.

Aku mau kuliah sekarang karena dulu, saat lulus SMA aku tidak bisa langsung kuliah, ya pastinya karena kendala biaya, sehingga ketika aku udah bekerja saat ini aku bisa menghasilkan uang sendiri untuk biaya kuliah tanpa memberatkan orang tua.

Aku mau kuliah sekarang karena aku ingin membuktikan bahwa aku juga bisa. Bahwa otakku ini mampu untuk menjadi anak kuliahan. Bahwa aku juga bisa seperti teman-temanku yang menimba ilmu sesuai dengan cita-cita mereka.

Aku mau kuliah sekarang karena aku merasa ini adalah waktu yang tepat. Ada rentang waktu yang cukup lama dari sejak lulus SMA hingga saat ini dan selama rentang waktu tersebut ada saja yang membuat keinginanku untuk kuliah harus kembali terkubur. Pas ada waktu luang, biaya gak ada, giliran ada biayanya eh waktunya malah habis buat kerjaan. Nah, ketika aku menemukan waktu yang tepat ya menurutku adalah saat ini ketika keuangan dan pekerjaanku bisa dikondisikan.

Aku mau kuliah sekarang karena saat ini memang itu tujuan terdekat yang bisa aku capai. Selain bekerja, ada fase yang harusnya aku lalui sebagai wanita dan manusia, yaitu berumah tangga. Tapi sayangnya fase tersebut akan sangat susah aku capai dalam waktu dekat ini. Sehingga hal yang bisa aku lakukan dan aku usahakan untuk mengisi kekosongan tersebut ya belajar lagi. Aku piker mungkin memang Allah SWT menginginkan aku untuk lebih banyak menimba ilmu lagi sebelum berumah tangga.

Aku mau kuliah sekarang juga untuk memenuhi obsesiku sendiri. Aku selalu berpikir bahwa seharusnya aku juga bisa seperti teman temanku yang lain, yang berkuliah dan mendapatkan gelar di depan atau belakang namanya, dan aku pikir itu akan sangat keren. Terserah kalau ada yang menganggap alasan ini terlalu dangkal dan tidak dewasa untuk sebuah perjuangan selama 3-4 tahun.

Aku tidak tau akan setahan apa atau sekuat apa nantinya menghadapi dunia perkuliahan. Meski dengan sistem belajar UT yang kalau dipikirkan sepertinya cukup fleksibel dan mudah. Tapi kita semua tahu bahwa apa yang kita pikirkan terkadang menjadi terbalik dengan yang terjadi di kenyataan.

Yang jelas aku hanya harus tetap berjuang dengan apa yang aku inginkan. Aku sudah memutuskan dan aku harus bertanggung jawab hingga akhir. Aku juga harus tangguh karena selain Tuhan, di dunia ini yang bisa kita andalkan hanyalah diri kita sendiri. Mungkin akan ada saatnya aku akan menangis, kecewa, lelah dan takut, tapi itu dipikirkan nanti saja. Toh kita tidak akan tahu, besok akan menjadi seperti apa dunia ini …..


Tulisan ini jadi selingan dulu diantara tulisan-tulisan tentang buku ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar