Pada akhirnya
aku menulis lagi, walau dengan pikiran yang penuh dan buntu…
Halo,
apa kabar ? kita bertemu lagi
Malu rasanya
jika mengatakan bahwa mood adalah penyebab dari susahnya untuk menulis. Padahal
menulis tidak dipengaruhi 100% oleh mood, tapi lebih kepada niat !
Dan lagi-lagi
niat adalah hal tersulit yang bisa aku atur, selain masalah duit dan emosi.
Sebenarnya
keinginan menulis selalu ada, tertama muncul kalau lagi badmood dan banyak hal
yang dipikirkan, tapi selalu saja keinginan menulis itu kalah dengan nafsu
untuk tidur atau main hape.
Jadi, sudah dimana kita sekarang ?
Secara umur,
aku sudah bertambah tua, yups, kepala 3 dan sudah ada di masa-masa dimana
harusnya aku sudah punya pendamping. Tapi itu bukan masalah besar saat ini.
Yang aku
mau ceritakan sekarang adalah bahwa akhirnya aku sedang memenuhi salah satu
mimpiku dari sejak lulus SMA, yaitu jadi anak kuliahan J
Mungkin akan
banyak yang bingung, mengernyitkan kening atau bahkan tertawa mendengar aku
kuliah di usia yang sudah kepala 3. Tapi mau bagaimana lagi, kesempatan itu
memang baru datang sekarang, menurut pikiranku, baik kesempatan berupa waktu
dan biaya.
Aku mendaftar
di Universitas Terbuka, atau biasa kita sebut UT. Jadi di UT itu aku bisa tetap
berkuliah sambil kerja, di sini rasanya aku gak perlu panjang lebar membahas
apa itu UT atau bagaimana sistem belajar dan bla bla bla lainnya.
Aku cuma
mau mengungkapkan gimana perasaanku menjadi mahasiswi. Ecieeeee, umur 30-an
jadi mahasiswi gitu ya. Walau ada ungkapan yang bilang belajar itu gak mengenal
usia, tapi tetap aja ada perasaan risih menyebut diri ini sebagai mahasiswi,
walau perasaan bangganya juga gak ketinggalan sih, wkwkwkwk.
Excited,
takut, insecure, penasaran adalah beberapa macam perasaan yang aku rasakan
menjadi anak kuliahan. Excited karena ini yang memang aku inginkan, kuliah dan
belajar hal yang yang memang jadi passionku dari dulu. Takut, karena gimanapun
kuliah itu artinya masuk ke fase baru, sama seperti ketika kita pertama kali
masuk SMP atau SMA, ada perasaan takut dengan perubahan dan jadwal baru yang
akan dihadapi. Insecure, well, di umur 30-an ini aku gak yakin apa otakku masih
punya kapasitas yang memadai untuk memahami, menganalisa, ataupun menghapal
materi pelajaran. Dan penasaran, ya, karena dari dulu selalu pingin tau, gimana sih
rasanya jadi anak kuliahan ?
Kalau ada
yang tanya, kenapa sih kuliah sekarang ? Aku punya beberapa jawaban yang
mungkin menurut orang itu aneh atau bahkan gila.
Aku mau
kuliah sekarang karena dulu, saat lulus SMA aku tidak bisa langsung kuliah, ya
pastinya karena kendala biaya, sehingga ketika aku udah bekerja saat ini aku
bisa menghasilkan uang sendiri untuk biaya kuliah tanpa memberatkan orang tua.
Aku mau
kuliah sekarang karena aku ingin membuktikan bahwa aku juga bisa. Bahwa otakku
ini mampu untuk menjadi anak kuliahan. Bahwa aku juga bisa seperti teman-temanku
yang menimba ilmu sesuai dengan cita-cita mereka.
Aku mau
kuliah sekarang karena aku merasa ini adalah waktu yang tepat. Ada rentang
waktu yang cukup lama dari sejak lulus SMA hingga saat ini dan selama rentang
waktu tersebut ada saja yang membuat keinginanku untuk kuliah harus kembali terkubur.
Pas ada waktu luang, biaya gak ada, giliran ada biayanya eh waktunya malah
habis buat kerjaan. Nah, ketika aku menemukan waktu yang tepat ya menurutku
adalah saat ini ketika keuangan dan pekerjaanku bisa dikondisikan.
Aku mau
kuliah sekarang karena saat ini memang itu tujuan terdekat yang bisa aku capai.
Selain bekerja, ada fase yang harusnya aku lalui sebagai wanita dan manusia, yaitu
berumah tangga. Tapi sayangnya fase tersebut akan sangat susah aku capai dalam
waktu dekat ini. Sehingga hal yang bisa aku lakukan dan aku usahakan untuk mengisi
kekosongan tersebut ya belajar lagi. Aku piker mungkin memang Allah SWT
menginginkan aku untuk lebih banyak menimba ilmu lagi sebelum berumah tangga.
Aku mau
kuliah sekarang juga untuk memenuhi obsesiku sendiri. Aku selalu berpikir bahwa
seharusnya aku juga bisa seperti teman temanku yang lain, yang berkuliah dan
mendapatkan gelar di depan atau belakang namanya, dan aku pikir itu akan sangat
keren. Terserah kalau ada yang menganggap alasan ini terlalu dangkal dan tidak
dewasa untuk sebuah perjuangan selama 3-4 tahun.
Aku tidak
tau akan setahan apa atau sekuat apa nantinya menghadapi dunia perkuliahan. Meski
dengan sistem belajar UT yang kalau dipikirkan sepertinya cukup fleksibel dan
mudah. Tapi kita semua tahu bahwa apa yang kita pikirkan terkadang menjadi
terbalik dengan yang terjadi di kenyataan.
Yang
jelas aku hanya harus tetap berjuang dengan apa ya
Tulisan ini jadi selingan dulu diantara tulisan-tulisan tentang buku ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar