Senin, 20 Juni 2016

[Review] Always, Laila



Judul : Always, Laila
Penulis : Andi Eriawan
Penyunting : Denny Indra
Desain sampul : Dwi Annisa Anindhika
Penata letak : Wahyu Suwarni
Penerbit : Gagas Media
Cetakan : Kedua, 2013
Jumlah halaman : 240 hlm
ISBN : 979 – 780 – 630 – 8

Begitu sederhananya kebahagiaan itu
Terlahir saat aku sekedar melihatmu
Untuk kali yang pertama, kedua dan seterusnya
Tak ada habisnya ….
 -Pram-


Ini sebuah kisah tentang Laila dan Pram. Kisah cinta mereka yang tumbuh ketika beranjak SMA, mekar, berkembang hingga 9 tahun lebih kebersamaan mereka. Namun entah mengapa semua kandas, justru ketika mereka akan menjadi sepasang insan yang berbahagia ….

Laila adalah seorang gadis cantik yang mempesona, dan Pram ada remaja pria yang awalnya hanya mampu memandang Laila dari kejauhan. Namun ternyata Pram adalah cowok yang cukup memiliki rasa pede untuk mendekati Laila. Namun bukan seperti cowok-cowok lain yang langsung menembak Laila. Pram menawarkan keakraban, kebersamaan dan kenyamanan sebagai seorang sahabat.

Minggu, 19 Juni 2016

[Review] Camar Biru



Judul : Camar Biru
Penulis : Nilam Suri
Editor : Gita Romadhona dan eNHa
Proofreader : Gita
Penata letak : Wahyu Suwarni
Desain sampul : Dwi Annisa Anindhika
Penerbit : Gagas Media
Cetakan : Pertama, 2012
Jumlah halamn : 280 hlm
ISBN : 979 – 780 – 603 – 0

“Hari ini 10 tahun, Dith. So?”
“Namanya juga sumpah, nggak boleh dilanggar. So, let us get married …”
“Let’s”
Ya, Tuhan ….


Berawal dari sumpah konyol antara Adith dan Nina 10 tahun lalu. Sumpah ketika mereka berdua sama-sama mabuk dan hanya ucapan yang asal. Namun sumpah tersebut ditandai dengan sepasang burung kertas camar biru yang masing-masing disimpan oleh Adith dana Nina. Sepasang camar biru itu masih tersimpan pada keduanya hingga kini, sehingga sumpah konyol itu pun harus dilaksanakan.

[Review] Sudut Mati



Judul : Sudut Mati
Penulis : Tsugaeda
Penyunting : Pratiwi Utami, Ika Yuliana Kurniasih, Adham T. Fusama
Perancang sampul : Bara Umar Birru
Pemeriksa aksara : Pritameani, Intan, Septi Ws
Penata aksara : Aryazendi
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Cetakan : Pertama, September 2015
Jumlah halaman : 344 hlm
ISBN : 978 – 602 – 291 – 037 – 4


Semua orang yang hadir di pengadilan itu tak akan melupakan bagaimana Teno membacakan pleidoi yang disusunnya. Dia tak membawa berkas pembelaan yang tebal seperti terdakwa pada umumnya. Teno hanya membawa secarik kertas. Di hadapan hakim dia membaca tulisan pendek itu keras-keras, “Maafkan aku, Ibu ! Tapi ayah harus dihabisi.”

Setelah 8 tahun meninggalkan Indonesia, Titan kembali pulang setelah mendapat kabar tentang bisnis keluarganya yang sedang goncang. Walau kakaknya, Titok, yang menjadi pewaris utama dan memegang perusahaan tersebut, namun nyatanya Titok dianggap tidak mampu untuk mengendalikan masalah yang terjadi di perusahaan.

Jumat, 03 Juni 2016

[Wrap Up] Indonesia Romance Reading Challenge 2016 Januari - April



Halooo, tulisan pertama di bulan Juni, sekaligus tulisan pertama juga setelah sebulan nggak nge-post apapun …. T.T

Bulan Mei berasa berat banget dijalanin dengan kerjaan yang lumayan menyita waktu dan tenaga. Dan tentu aja di bulan kemarin nggak ada 1 buku pun yang berhasil kuselesaikan T.T (tetiba curhat)

Tapi karena bulan Mei sudah lewat bisa bernapas lega deh, karena kegiatan normalku bisa berjalan seperti biasa lagi. Dan postingan kali ini adalah Wrap Up dari Indonesia Romance Reading Challenge 2016 yang dibuat sama Mbk Rizky. Sebelumnya maaf ya mbk Rizky wrap up-nya baru aku buat sekarang. Sebenarnya udah tau warning kapan hari via twitter dari Mbk Rizky itu, tapi karena bener-bener nggak ada waktu jadi baru bisa posting sekarang ^/\^