Senin, 10 Agustus 2015

[Review] Does My Head Look Big In This ? (Memangnya kenapa Kalau Aku Pakai Jilbab ?)


Judul : Does MY Head Look Big In This :? (Memangnya kenapa Kalau Aku Pakai Jilbab ?)
Penulis : Randa Abdel Fattah
Alih bahasa : Alexandra Kirana
Editor : Meliana Simamora
Desain cover : Marcel A.W
Model cover : Michelle Maria
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, Jakarta, Juli 2007
Jumlah halaman : 352 hlm
ISBN-13 : 978 – 979 – 22 – 3050 – 5

“Aku takut. Tapi pada saat yang sama aku merasa seakan kepercayaan dan keyakinanku pada Islam meledak dalam diriku, dan aku kepingin membuktikan pada diriku sendiri, aku cukup kuat untuk mengenakan symbol kepercayaanku. Aku percaya itu bakal membuatku merasa sangat dekat pada Tuhan.”

Novel terjemahan yang aku beli entah berapa tahun yang lalu, mungkin sekitar 6 tahunan kali ya, jadi sebenarnya aku membaca ulang buku ini, sudah 4 kali sepertinya aku re-read novel ini. Novel ini aku beli bahkan sebelum aku berjilbab tapi aku memang sudah tertarik untuk membaca buku yang berbau religi. Walau sebenarnya  novel ini sendiri gak berisi tentang pencarian hakikat hidup, penebusan dosa atau tentang seorang yang tersesat kemudian menemukan jalan kebenarannya karena novel ini masuk dalam golongan teenlit, jadi latar kisahnya memang sekitar dunia remaja yang ringan.

Lalu apa yang membuat novel ini berbeda ? Novel ini memotret kisah seorang remaja yang tiba-tiba menemukan identitas kereligiusannya justru di masa dimana biasanya seorang remaja hanya memikirkan tentang tugas sekolah, gossip artis, fashion terbaru, atau berita tentang cowok popular disekolah.

Amal Mohamed Nasrullah Abdel Hakim – nama yang membuat kepala sekolahnya , Ms. Walsh, terbata mengucapkannya – adalah seorang siswi kelas 12 di McCleans Grammar School di Australia. Beberapa hari sebelum liburan semester 2 berakhir ia mendapatkan pencerahan untuk mulai menutup rambutnya alias berjlbab. Benar-benar berjilbab full timer bukan part timer seperti biasa yang ia lakukan. Full timer yang artinya sepanjang hari ketika diluar rumah ia wajib memakai jilbab, bahkan ketika berada dalam lingkungan sekolahnya yang bergengsi !!

Gugup, cemas dan takut namun anehnya dia merasa penuh keberanian untuk mengeksekusi keputusannya itu. Ia bahkan membuat daftar siapa yang akan mendukung keputusannya dan siapa yang akan mengernyitkan kening saat melihat perubahannya. Pertama ada Mom dan Dad-nya yang religius namun berpikiran terbuka, yang sangat mendukung keputusannya berjilbab sekaligus khawatir dengan tekanan yang akan dihadapi remaja 16 tahun ini dengan jilbab tersebut. Kemudian ada Yasmeen dan Laila, sahabatnya dari sejak kelas 7 di Hidaya, sebuah sekolah muslim di Australia, yang tidak hanya mendukung tapi mulai ikut menata gaya busana barunya. Ada lagi Simone dan Eileen, teman dekatnya di McCleans yang begitu menghargai perbedaan diantara mereka sekaligus sebagai teman bergosipnya saat membaca maajalah Cosmo atau menonton MTV. Dan tidak ketinggalan pula Adam, cowok sekelasnya yang sukses membuat kupu-kupu di perut Amal berterbangan hanya karena melihatnya saja. Apa yang dipikirkan cowok keren itu saat melihat Amal menutupi rambut indahnya ?

Semester baru, pelajaran dimulai dan Amal memutuskan untuk berjilbab. Sebuah langkah besar yang diambil oleh Amal membuat masa remajanya makin berwarna. Belum cukup dengan ujian dan kontes debat, ada pula masalah keluarga Laila dan celotehan Simone tentang berat badannya, ditambah tentang si Adam cute yang makin menunjukkan ketertarikan padanya. Mampukah Amal melewati segala jungkir balik dalam kehidupan 16 tahunnya itu ? Dan bagaimana ia bisa menyikapi komentar miring tentang jilbabnya atau tatapan penuh selidik akibat peristiwa 11/9 yang menjadi momok bagi masyarakat di luar Islam khususnya di Australia ?

Novel remaja yang penuh warna dan penuh inspirasi khususnya buat aku pribadi. Pernah gak sih berada disuatu tempat sebagai orang yang paling berbeda ? yang mau tidak mau harus melebur dengan tempat itu tanpa kehilangan identitas diri ? Maka itulah yang dihadapi Amal, sebagai satu-satunya cewek muslim Palestina yang bersekolah di sekolah keren macam McCleans, tantangan untuk tetap menjaga identitasnya namun tidak terlihat culun begitu besar, belum lagi ditambah gejolak masa remajanya  seperti “pemberontakan anak kepada orang tua” dan kebutuhan untuk bersenang-senang dengan temannya.

Di Novel ini Amal hanya ingin menunjukkan bahwa dengan selembar kain yang menutupi kepalanya ia tetap bisa melakukan apapun yang ia inginkan untuk masa depannya. Bahwa ia ingin menjadi taat kepada tuhannya adalah urusan pribadinya tetapi ia tetap akan menjadi sebagaimana layaknya orang Australia lainnya yang bekerja dan menjalani hidup dengan penuh impian. 


Salut untuk Randa Abdel Fattah, sang penulis yang mampu meramu novel ini menjadi ringan, cerdas dan lucu seperti judulnya “Does My Head Look Big In This?”. Dan novel ini cocok untuk remaja muslim sebagai referensi dalam menjalani kehidupan remaja sekaligus kehidupan religinya. Bahwa menjadi remaja bukan berarti lupa pada identitas keyakinannya sekaligus tetap bisa eksis bahkan berprestasi di kehidupan sosial. Karena buku ini tidak membosankan untuk dibaca ulang dan memang bagus jadi aku kasih rate 5 bintang untuk teenlit ini J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar