Pic from Google |
Judul : Memories Of Midnight
Penulis : Sidney Sheldon
Alih bahasa : Drs. Budijanto T Pramono
Foto sampul : Altafulla / Shutterstock
Desain sampul : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Diterbitkan pertama kali : Jakarta, Juni 1991
Cetakan : Kesebelas, Desember 2009
Jumlah halaman : 504 hlm
ISBN : 978 – 979 – 22 – 4718 – 3
“Harus tampak seperti suatu kecelakaan. Bisa kau atur begitu ?”
“Ya Tuan, saya bisa mengatur suatu kecelakaan. Tak ada yang akan pernah
tahu.”
Laki-laki itu sedang mengamati dirinya dengan matanya yang dingin bagai
granit hitam.
Akhirnya ia berkata, “Baiklah. Caranya terserah kau saja.”
“Ya, Tuan. Apa sasarannya berada di Kowloon sini ?”
“London. Namanya Catherine. Catherine Alexander”
Catherine Alexander mendapati dirinya
berada di sebuah biara, yang berlokasi di desa kecil Yunani dengan ingatan yang
hilang. Ia tidak tahu siapa namanya, asal ataupun keluarganya. Namun seiring dengan
mimpi yang berkelebat di setiap tidurnya, mimpi baik maupun buruk, ia mulai mengumpulkan
puzzle - puzzle ingatannya. Dan ia bertekad untuk mengetahui siapa jati dirinya
sebenarnya.
Dan
kemudian muncullah Demiris Constantine. Kepala biara mengatakan bahwa Demiris
akan membantu Catherine selama mencari kebenaran ingatannya. Catherine senang
bahwa ada orang sebaik Demiris yang bersedia membantu dirinya. Demiris Constantine
adalah seorang yang kaya raya, baik hati dan penuh perhatian. Itu menurut
pemikiran Catherine.
Sampai akhirnya
Catherine berhasil menemukan ingatannya yang malah membuatnya terpukul, tentang
suaminya, Larry dan kekasih gelapnya Noelle. Dan sekali lagi Demiris menolongnya.
Untuk kembali merajut masa depannya, Demiris mengirim Catherine ke London dan
bekerja di salah satu perusahaanya di sana. Namun yang tidak diketahui
Catherine adalah bahwa Demiris terlibat sangat dalam dengan peristiwa tragis
yang terjadi dalam hidupnya. Balas dendam Demiris pada Noelle yang merupakan
kekasih gelapnya serta Larry yang sudah merebutnya. Dan balas dendam itu belum
berakhir. Catherine tidak pernah tahu, bahwa perjalanannya ke London merupakan
perangkap menuju kematiannya sendiri ….
Sebuah
karya dari Sidney Sheldon yang lagi-lagi menampilkan karakter pria yang kaya
raya, ambisius, penakluk wanita sekaligus berhati kejam. Ini karya kedua Sidney
yang aku baca. Masih tetap dengan perpaduan cerita romantis dan kriminal, dunia
mafia dan kejahatan dibalik kekuasaan. Meski dari sinopsis terlihat ceritanya
akan berputar pada Demiris dan Catherine namun ternyata ada konfilk-konflik
lain yang dimunculkan.
Rencana
balas dendam Demiris kepada Catherine “agak terlupakan” di bagian tengah novel
karena ada konflik lain yang muncul antara Demiris dengan mafia lain, istrinya
dan kakak iparnya. Walaupun akhirnya konflik tersebut akan tetap berujung dan
menjadi sebab akibat peristiwa selanjutnya yang kembali lagi berkaitan dnegan
keberadaan Catherine.
Setiap
novel Sidney selalu berhasil diramu seolah-olah seperti aku lagi menonton film
mafia barat zaman dulu yang berputar soal kekuasaan, wanita, dan pemilintiran
hukum. Selalu ada sosok pengacara yang cerdas tapi malah berpihak sama orang
jahat. Alur ceritanya juga enak diikutin, terkadang cepat tapi gak terlalu
buru-buru juga. Meski selalu ada kilas balik masa lalu setiap karakter yang muncul tapi malah membuat
pembaca jadi lebih bisa mengenali sosok karakter tersebut.
Di
bagian-bagian akhir cerita ketegangan mulai terasa dengan sosok pembunuh yang
muncul dan dekat dengan Catherine. Ditambah penyelesaian konflik yang sebenarnya
udah bisa kuduga tapi ternyata ada karakter yang tiba-tiba muncul dan membuat
aku berpikir, “wah, jangan-jangan endingnya bakal gak enak nih, masa
penjahatnya bisa bebas ?” Tapi ternyata endingnya agak nggak terduga :D
Untuk kisah
keseluruhannya sendiri menarik, meski ada bagian adegan yang agak membosankan
dan sepertinya gak perlu ditampilkan menurutku. Seperti adegan judi Rizolli
untuk menjebak kurator museum, mungkin gak harus dijelaskan secara detail
prosesmain judinya biar gak kelamaan :D
Tapi tetap,
menurutku Sidney Sheldon memang jago untuk kisah mafia seperti ini dan untuk
novel Memories Of Midnight ini aku kasih rating 3 bintang J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar