Judul : The Butcher (In For Tht Kill)
penulis : John Lutz
penerjemah : Slamet Handi Hartadi
Penyunting : Yus Ariyanto
Cetakan : Pertama, Maret 2009
Penerbit : Kensington Publishing Corp. NY, NY USA
Penerbit Indonesia : Dastan Books
Jumlah halaman : 560 hlm
ISBN : 978 – 979 – 3972 – 61 – 9
Kalau saja dia dapat membuat semacam surat,
menarik perhatian seseorang, perhatian siapapun. Dia membutuhkan pertolongan.
Lalu terdengar suara
yang tidak asing lagi, gemerincing pipa di tembok.
Air. Persiapan !
Florence tahu. pria di
dalam kamar mandinya pasti adalah Si Jagal
Sudah tidak ada
harapan lagi. Tidak ada.
Dia berusaha sekuat
tenaga untuk berteriak, tapi satu-satunya suara di apartemen itu hanya suara
air yang mengalir.
New York
gempar dengan kasus pembunuhan berantai. Pembunuh yang mengincar wanita
berambut coklat gelap dan cantik. Tidak hanya dibunuh, namun tubuh korban juga
dimutilasi dengan rapi dan kemudian menyusunnya seperti piramida yang
mengerikan. Tumpukan daging manusia, yang tertata dari kaki hingga kepala
dibagian atasnya, di dalam bak kamar mandi yang bersih.
Chief
Harley Renz adalah seorang kepala polisi New York yang mengepalai kasus The
Butcher atau Si Jagal ini. Namun dia sadar, dia butuh seseorang yang
berpengalaman menghadapi pembunuhan berantai seperti ini. Seorang polisi yang
cerdas dan tangguh. Frank Quinn, seorang pensiunan NYPD akhirnya dipanggil
untuk bertugas kembali oleh Renz dan memimpin penyelidikan kasus ini bersama
timnya.
Kasus yang
awalnya hanya mengincar wanita berambut coklat gelap ini berkembang lebih
menjurus, mengarah kepada seseorang. Tiga korban yang sudah berjatuhan dan
setiap huruf depan dari nama keluarga korban berturut-turut membentuk tulisan
Q-U-I, alphabet nama sang detektif. Si Jagal seperti memberi pesan pada Quinn.
Si jagal ingin menantang Quinn yang merupakan detektif cerdas dan membuktikan
dirinya sebagai pembunuh yang brilian. Quinn berlomba dengan waktu, ia harus
segera menghentikan pembunuhan berikutnya dan menyingkap siapa Si Jagal ini
sebenarnya. Sebelum wanita lain berambut coklat dengan huruf depan N ditemukan
terpotong-potong di kamar mandinya …
Novel
thriller karya John Lutz ini sempat membuat aku ingin give up pas baca di bagian
tengahnya. Untuk ukuranku, novel thriller ini gregetnya kurang. Ketika ada
gregetnya malah gak maksimal. Aku merasa sebagai tim detektif polisi Quinn dkk
terlalu lamban digambarkan menyusut kasus ini. Dan alasan Si Jaga untuk
mengarahkan pembunuhan dengan nama Quinn ini gak terlalu jelas. Padahal aku
pikir dulunya Quinn dan pembunuh ini punya ikatan emosi atau mungkin pernah
bersinggungan dengan suatau kejadian, jadi latar belakang ceritanya juga terasa
lebih kuat. Gak ada karakter yang bener-bener aku suka di sini. Semuanya terasa
kurang kuat penggambarannya jadi gak meninggalkan kesan di pikiranku. Terutama
si polisi cewek Pearl, gak diungkapkan dengan jelas perasaannya sama Quinn, dan
lagi-lagi, sebagai heroine karakternya juga gak membekas.
Bagian
tengah novel agak membosankan, pembunuhan yang berulang dan gak ada kejutan
dalam proses penyelidikan. Yang diungkapkan lebih ke masalah keluarga Quinn dan
anaknya, Lauri. Baru ketika menuju akhir bagian sudah mulai tegang dan membuat
aku gak sabar untuk tahu kisah apa yang sebenarnya terjadi tentang keluarga Si
Jagal dan alasannya membunuh para wanita tersebut. Namun bagian akhirnya sangat
anti klimaks menurutku. Dan endingnya
….. Bukan ending menggantung memang, tapi tetep aja ada beberapa hal
yang kurang penjelasan dan membuat aku gak puas.
Kalau untuk
alur cerita, novel ini menggunakan alur maju mundur, lumayan membantu untuk
mengetahui masa lalu Si Jagal dan cukup mudah untuk diikuti. Tema pembunuhannya juga menarik terutama kunci
semua peristiwa pembunuhan adalah orang penting dalam hidup Si Jagal, namun terasa
flat dengan ending yang anti klimaks tadi. Emosi Si Jagal kurang terasa baik
benci, marah atau mungkin cinta. Kalau kusimpulkan segalanya terasa nanggung di
novel thriller ini.
Jadi untuk
The Butcher ini aku kasih rate 3 bintang J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar