Judul : Kode Untuk Republik (Peran Sandi Negara Di Perang Kemerdekaan)
Penulis : Pratama D. Persadha
Penyunting dan Layout : Rieko Kristian
Sampul : Adin Hadiwidjojo
Cetakan pertama : Juli 2015
Diterbitkan : PT Marawa Tiga Warna
Jumlah halaman : 237 hlm
ISBN : 978 – 602 – 72773 – 0 – 4
“Ada benang merah antara kerahasiaan dan
kemerdekaan, di Indonesia kita menyebutnya Sandi Negara.”
Kalau kita
mendengar kata sandi maka yang terlintas dipikiran adalah sebuah symbol, huruf
atau angka yang ketika dilihat seperti tidak berarti apa-apa, namun ternyata
memiliki makna tersendiri. Kalau zaman eskul pramuka dulu, sandi yang paling
familiar itu sandi morse atau semaphore.
Sandi
merupakan bahasa komunikasi rahasia yang dimaksudkan dari satu pihak kepada
pihak tertentu agar pesan yang disampaikan melalui sandi tersebut tidak bocor
kepada pihak lain yang tidak dikehendaki. Atau secara singkatnya sandi adalah
bentuk pesan rahasia.
Hal inilah
yang dibahas dalam buku non-fiksi Kode Untuk Republik. Tentu saja sandi
bukanlah tanpa maksud, bahwa ada kerahasiaan yang terkandung didalamnya. Sandi sudah
menjadi bagian tersendiri dalam sebuah negara dan sebagai salah satu aspek
pertahanan negara juga. Kriptografi adalah merupakan ilmu yang mempelajari
tulisan rahasia atau sandi, dan setiap negara biasanya memiliki sumber daya
manusia sebagai pembuat sandi dan pemecah sandi.
Didalam buku
ini akan diungkapkan sejarah kriptografi mulai dari zaman prasasti hingga zaman
perang dunia yang efeknya berimbas pada perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Kode Untuk Republik mengungkapkan tentang terbentuknya badan intelijen pihak
Hindia Belanda dalam kecamuk PD 1 dan PD 2. Selain itu akan diceritakan pula
sejarah berdirinya Lembaga Sandi Negara Indonesia dan perannya yang sangat krusial
ketika Indonesia sedang merangkak menuju dan mempertahankan kemerdekaannya. Lewat
sandi-sandi tersebut para petinggi negeri bisa saling berkomunikasi dan
mengatur straetgi untuk menghadapi pihak sekutu dan Belanda.
Membaca buku
ini membuat aku bisa mengetahui rentetan peristiwa yang terjadi setelah
proklamasi kemerdekaan. Biasanya kalau dalam buku sejarah hanya hal-hal pokok
saja yang diungkapkan seperti tanggal dan perjanjian penting. Namun di buku ini
akan dikupas bagaimana pemerintah Indonesia yang berpindah-pindah atau bagaimana
strategi jitu yang membuat Belanda mati kutu di hadapan dunia internasional
setelah agresinya. Diungkapkan pula kerja keras para sandiman untuk mengantar
pesan, menjaga peralatan radio atau harus bersembunyi saat siaran agar tidak
diserang oleh pihak Belanda. Banyak juga istilah-istilah yang menyangkut
persandian yang bisa dipelajari dari buku ini.
Penjelasan
tentang sejarah sandi sampai pada kisah perjuangan Indonesia ini disampaikan
dengan runut dan jelas. Termasuk detail karena penulis ternyata sempat mengabdi
di Lembaga Sandi Negara, jadi wajar jika tahu seluk beluk tentang sandi Indonesia.
Selain itu lumayan banyak pula sumber
referensinya sehingga menghasilkan buku yang layak dibaca untuk mereka yang
ingin mengetahui sejarah sandi Indonesia khususnya. Ada juga beberapa kisah
perjuangan di buku ini yang membuat aku terharu dan merasakan semangat dari
pejuang Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, meskipun harus hidup
nomaden dan penuh tekanan dari pihak musuh.
Meskipun sedikit
kecewa karena di buku ini tidak ditampilkannya contoh sandi yang digunakan oleh
negara luar atau Indonesia sendiri. Tapi kalau dipikir memang sandi tidak bisa
dipublikasikan secara bebas ya, kan bahaya kalau sampai buku ini jatuh ke pihak
asing dan tahu bentuk sandi khusus Indonesia, bisa bocor keamanan intelejen
negara Indonesia :D
Untuk buku
non-fiksi ini aku kasih rate 3 bintang J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar