Judul : A Body To Die For
Penulis : Kate White
Alih bahasa : Gita Yuliani K.
Editor : Wulan Kusumawardhani
Sampul desain : Eduard Iwan
Mangopang
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Jumlah halaman : 448 hlm
ISBN : 978 – 979 – 22 – 7693 –
0
Menggeletak di lantai batu, diam sempurna, ada
tubuh, atau setidaknya apa yang kukira adalah tubuh seseorang. Setiap jengkal
tubuh itu terbungkus semacam kertas perak. Aku bisa melihat garis luar anggota
tubuh, dada dan kepalanya, dan juga garis luar hidung, menonjol dari wajahnya. Tampak
seperti semacam mumi. Seperti mumi mengerikan dari angkasa luar"
Bailey
Weggins berniat untuk berakhir pekan dengan memanjakan tubuhnya di sebuah spa hotel
milik teman ibunya, wanita cantik bernama Danielle Hubner. Hotel di kota kecil
tersebut dirasa cukup menenangkan untuk keluar dari rutinitas hariannya sebagai
kontributor cerita kriminal di sebuah majalah wanita. Namun ketegangan memang
tidak ingin lepas dari keseharian Bailey, niatnya untuk merasakan spa terbaik
malah berbalik menjadi menyelidiki sebuah kasus pembunuhan.
Seorang terapis
spa terbunuh dan itu merupakan peristiwa kematian kedua di hotel terbut. Tentu hal
itu membuat Danielle gelisah dan meminta bantuan Bailey yang menurutnya cerdas
untuk membantu menyelidiki kasus tersebut. Meskipun tentu saja polisi setempat
juga turun tangan untuk mengungkap pembunuhan yang jarang terjadi di pinggiran
kota Massachusetts itu. Disaat itu pula Bailey bertemu dengan Detektif Beck,
seorang detektif dengan rambut kelabu yang serius dan minim ekspresi. Meskipun detektif
tampan itu sudah memperingatkannya untuk tidak ikut campur namun Bailey tidak
bisa diam saja melihat hotel Danielle terancam akan tutup, apalagi dengan munculnya
kejadian pembunuhan selanjutnya.
A Body To
Die For, sebuah novel thriller terjemahan
yang masih membuat aku kepikiran sampai sekarang. Apa itu istilahnya ? book
Hangover ya ? Bukan pada letak misteri ceritanya atau gaya penulisan yang wah
sehingga aku gak bisa ngelupain novel ini, tapi karena karakternya. Ending karakternya
twist banget, bukan ending yang kuharapkan sebenarnya. Ya, sebenarnya sih
kemungkinan untuk ending seperti itu pernah terlintas pas aku lagi proses baca
novelnya cuma gak rela deh karakter favoritku berakhir kayak gitu T.T
Tapi namanya
thriller memang harus ada twist yang aneh, mengguncang, atau menimbulkan
ke-tidak rela-an dari pembacanya kan ? Novel ini pakai sudut pandang aku,
Bailey Weggins, jadi memang semuanya hanya berkisar dari apa yang dilihat,
didengar dan dirasa Bailey. Ini yang juga menambah penasaran karena aku jadi
gak tau pergerakan atau kisah dari sudut pandang karakter lain. Jadi poin plus
untuk lebih merasakan misterinya dan semua karakter yang ada jadi terkesan
mencurigakan. Apalagi ada banyak rahasia yang pelan-pelan terungkap dan pas
klimaksnya adalah rahasia yang paling mengagetkan sekaligus menyebalkan buat aku.
Kayaknya aku terlalu terlarut sama salah satu karakter di novel ini ya ?
Dan aku
juga suka sama kutipan dialog dari pimpinan majalah Bailey sewaktu Bailey
konsultasi masalah percintaannya sama mantan pacarnya yang ngajak balikan “Aku tidak pernah suka menoleh kembali, fokus
pada sesuatu dari masa lalu, sehebat apapun itu dulu. Aku selalu ingin bergerak
maju.” Cocok nih buat yang sering baper sama mantan pacar, hahaha ….
Untuk novel
yang membuat aku book hangover beberapa hari ini aku kasih rate 4 bintang J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar