Senin, 18 Januari 2016

[Review] After The Honeymoon

prestigiousfhie.wordpress.com

Judul : After The Honeymoon
Penulis : Ollie
Penyunting : Nurul Hikmah
Proofreader : Widyawati Oktavia
Penata letak : Ria Dwi Kusmiarti
Desain sampul : Jeffri Fernando
Penerbit : Gagas Media
Cetakan : Pertama, 2009
Jumlah halaman : 242 hlm
ISBN : 979 – 780 – 308 – 2


Saat menikah, mereka tidak tahu banyak soal ini. Ia pikir kerumitan berumah tangga paling hanya sekedar masalah baju-baju yang berserakan, handuk yang lupa dijemur, atau kompromi soal siapa yang mematikan lampu di malam hari. Sekarang, setelah semua berjalan, Ata sadar, problem keluarga lebih daripada yang ia bayangkan. Sekarang, ia agak menyesal. Ia berharap segalanya tak terlanjur ruwet bagi mereka berdua.


Ata dan Barra adalah sepasang pengantin muda yang baru menjajaki kehidupan berumah tangga. Pernikahan yang berjalan dengan lancar dan honeymoon yang sangat romantis mengawali kehidupan mereka sebagai suami istri. Ata dan Barra saling mencintai sehingga kekurangan dari diri mereka masing-masing saling tertutupi di masa pacaran. Namun benar kata orang, bahwa pernikahan berbeda dengan masa pacaran.

Kekurangan yang dulunya bisa mereka saling terima, lama-kelamaan menjadi hal yang bisa memicu perselisihan. Ego dan kebiasaan harus saling ditekan untuk meredam perselisihan tersebut. Terlebih bagi Ata yang menginginkan kehidupan berumah tangganya bisa sesempurna keluarga kecil milik kakak perempuanya , Widi, yang selalu terlihat bahagia.


Hingga kemudian Ata positif mengandung. Hal yang membahagiakan Ata dan Barra tentunya. Namun permasalahan pun kemudian muncul. Mulai dari perselisihan menantu dan mertua, masalah ekonomi, hingga rasa ego Ata dan Barra yang rupanya masih begitu tinggi. Salah paham pun sempat mewarnai kehidupan rumah tangga mereka hingga mengakibatkan Barra angkat kaki meninggalkan Ata yang sedang mengandung ….

After The Honeymoon menggambarkan sedikit dari banyak masalah dalam rumah tangga. Kebanyakan sih masalah dari ketidak sepahaman dan adaptasi untuk saling memahami sebagai suami istri. Meski pasangan sudah berpacaran lama tapi sangat berbeda saat mengarungi rumah tangga. Seperti itulah yang dialami oleh Ata dan Barra. Baru lepas beberapa hari dari masa honeymoon yang romantis sudah ada pemicu masalah yang membuat mereka kesal satu sama lain.

Cerita novel ini memiliki tema yang umum yaitu masalah dalam rumah tangga, bahwa pernikahan itu baru menjadi gerbang dan jalan selanjutnya adalah rumah tangga itu sendiri. Mbk Oliie menggambarkan semua permasalahan rumah tangga yang umum dan bisa dialami oleh siapa saja namun cukup membuat greget tersendiri. Terlebih dengan karakter Ata dan Barra yang seperti kurang mempersiapkan diri menjadi pasangan suami istri. Meski kalau aku rasa karakter Ata sedikit lebih dewasa daripada Barra.

Aku sempet kesel sama Barra ketika dia meninggalkan Ata. Bener-bener childish menurutku. Harusnya sekesal apapun dia jangan sampai gak pergi tanpa kabar. Menenangkan diri ya menenangkan diri tapi kan Ata-nya lagi mengandung. Ups, maaf, sebagai sesama cewek aku agak emosi, hehehe. Tapi yang aku suka gimana akhirnya mereka berbaikan lagi dan mulai merencanakan kehidupan rumah tangga mereka bersama. Terlihat perkembangan karakter Barra yang makin dewasa dan mereka berdua juga sudah bisa mengendalikan ego masing-masing.

Membaca novel ini memberikan kesadaran bahwa pernikahan itu tidak seindah pestanya walaupun juga jangan sampai menjadi ketakutan untuk berkomitmen dengan pasangan. Setiap kekurangan pasangan mungkin akan menjengkelkan tapi pastinya selalu ada cara untuk mengatasi dan memperbaikinya. Asal ego masing-masing bisa ditahan dan sama-sama punya keinginan untuk menjalani pernikahan yang bahagia. Permasalahan yang diangkat di novel ini sedikit banyak bisa memberikan gambaran apa saja yang bisa memicu perselisihan dalam rumah tangga. Yah, jadi semacam guide kecil-kecilan bagi aku dan mungkin pembaca lain yang belum menikah supaya mempersiapkan diri kalau seandainya mengalami masalah rumah tangga seperti di atas. Tapi bisa juga sebagai pencerahan buat mereka yang sudah menikah dan mempunyai permasalahan seperti dalam novel ini.

Aku menikmati alur cerita novel ini. Konfliknya juga tersusun rapi mulai dari awal, pertengahan hingga akhir. Tapi untuk endingnya masih ada yang kurang sih. Itu loh gimana penyelesaian konflik antara Barra dan Ata dengan mertuanya masing-masing. Walaupun ending Ata dan Barra sudah jelas tapi rasanya belum lengkap dengan penyelesaian mereka dengan para mertua tersebut.

Oiya, pesan lain yang kutangkap dari novel ini adalah bahwa meski rumput tetangga terlihat hijau namun bukan berarti itu rumput yang asli. Rumah tangga orang lain bisa jadi terlihat harmonis dan bahagia, tapi siapa yang tau konflik yang mereka tutupi dari balik pintu rumah mereka ? Untuk novel pernikahan ini aku kasih rate 3 bintang ;)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar