Pic from Google |
Judul : All She Was Worth (Mencari Jejak)
Penulis : Miyuki Miyabe
Alih bahasa : Gita Yuliani K
Editor: Ariyantri E. Tarman
Desain dan ilustrasi sampul : Eduard Iwan
Mangopang
Penerbit original : FUTABA-SHA, Tokyo
Penerbit Indonesia : PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Tahun terbit : 2016
Jumlah halaman : 480 hlm
ISBN : 978-602-03-2686-3
Di atas roda api
Lahir duka lara
Aku mendengarnya berderak melewati
gerbangku
Ke mana, aku bertanya ?
Ke mana ?
Shunsuke Honma mendapatkan sebuah kasus di tengah cuti
karena cedera di lututnya. Kasus tersebut datang dari putra sepupu mendiang
istrinya. Jun Kurisaka adalah saudara jauh istri Honma yang datang jauh-jauh
untuk meminta bantuan Honma menemukan tunangannya yang menghilang begitu saja,
Shoko Sekine.
Dimulai dari ketika Jun mengetahui kebangkrutan pribadi yang
pernah dialami oleh Shoko Sekine, dan setelah itu wanita cantik tersebut
menghilang bak ditelan bumi. Awalnya Honma hanya menganggap kasus ini adalah kasus
biasa dan ia sendiri tidak bisa menjanjikan apapun kepada Jun hingga semuanya
menjadi lebih pasti, terlebih ia masih dalam posisi bebas tugas.
Honma mulai melakukan penyelidikan dari kantor tempat bekerja
Shoko Sekine, yang kemudian membawanya lebih dalam menggali sejarah dan masa
lalu wanita tersebut. Di tengah pencarian tersebut Honma menemukan beberapa
keganjilan yang menyisakan banyak tanda tanya. Identitas Shoko Sekine seperti
berubah di satu titik waktu tertentu. Yang membawanya pada kenyataan bahwa
Shoko Sekine yang dikenal sebagai tunangan Jun Kurisaka bukanlah Shoko Sekine
yang sebenarnya.
Honma curiga jika wanita yang merupakan tunangan Jun
mengambil identitas Shoko Sekine dengan maksud tertentu. Ia hidup sebagai Shoko
Sekine dan menjalani kehidupannya dengan tenang dan nyaris sempurna ketika akan
menikah dengan Jun Kurisaka yang merupakan bankir muda. Namun karena masalah
kebangkrutan pribadi, identitasnya mulai terkuak dan ia pun harus melarikan
diri.
Tapi, yang menajdi masalah adalah dimana Shoko Sekine yang
asli sekarang ? Apakah ia masih hidup dan sekedar menjual identitasnya kepada
orang lain ? Atau ia malah mengalami kejadian yang lebih buruk lagi ?
Penyelidikan Honma membawanya untuk ikut menelusuri jejak masa
lalu Shoko Sekine yang asli dan yang palsu, dan mengetahui bahwa kedua wanita
ini terhubung dengan benang merah situasi ekonomi yang buruk, yang membuat
mereka terjerat dan mengambil jalan pintas seperti melarikan diri, mengambil
identitas orang lain, atau mungkin juga dengan membunuh …
Hidupnya silih
berganti mengerikan, sedih, melarat, sesekali bahkan cukup bahagia. Tetapi satu
hal tidak pernah berubah, ia selamanya jadi pelarian.
Novel terjemahan yang bikin aku tertarik karena rekomendasi
dari beberapa orang yang pernah membacanya. Beberapa review menyebutkan bahwa
novel ini bagus dan layak dijadikan koleksi bacaan thriller, dan itu yang
langsung membuat aku berburu buku ini.
All She Was Worth tidak hanya menceritakan tentang perburuan
detektif dalam mencari orang hilang, tapi juga memberikan sekilas pengetahuan
tentang masalah ekonomi yang dialami banyak orang. Apalagi kalau bukan masalah
kredit. Di novel ini dijelaskan tentang masa dimana masyarakat mengandalkan
kartu kredit dan terjerat dengan perilaku konsumtif.
Kemudahan dalam menggunakan kartu kredit terkadang membuat
lupa diri dan akhirnya menjerumuskan ke dalam lilitan hutang. Belum lagi dengan
masalah lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi. Sehingga tidak
jarang orang yang berhutang berakhir dengan nasib tragis seperti stress, tertekan,
hidup tak tenang karena dikejar penagih hutang hingga banyak pula yang
memutuskan untuk bunuh diri.
Buatku sendiri novel ini terbilang lumayan seru, terlebih
karena kejutan-kejutan fakta yang ditemukan oleh detektif Honma selama penyelidikannya.
Namun ada beberapa bagian yang terasa sangat membosankan, seperti penjelasan
tentang ekonomi Jepang dan permasalahan kredit yang terlalu panjang dibahas.
Bahkan aku membaca cepat di bagian itu karena jujur tidak terlalu paham dengan
bahasannya.
Novel ini juga minim adegan aksi, mungkin karena fokus ceritanya
lebih ke pencarian bukannya melawan penjahat. Tapi yang buat nyaman membacanya
adalah karena alurnya rapi dan mengalir. Bahasa terjemahannya juga pas dan
tidak ada yang membingungkan. Aku baru bisa merasakan keseruan yang lebih sesudah
membaca di setengah terakhir novel ini.
Sedangkan untuk endingnya, well, masih ada beberapa hal yang
bikin penasaran sebenarnya. Dan penulis seperti membuat pembaca untuk
menyimpulkan sendiri bagaimana endingnya dan menjawab beberapa hal yang menggantung
dengan imajinasi pribadi. Bukan ending yang memuaskan buatku, tapi nggak bisa
dibilang ending yang gantung juga sih …
Yang jelas novel karya Miyuki Miyabe ini tetap bisa jadi
koleksi bacaan yang cukup seru, dan dari aku sendiri bakal ngasih 3 dari 5
bintang buat ceritanya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar