Minggu, 13 November 2016

[Review] Alias



Judul : Alias
Penulis : Ruwi Meita
Editor : Mahir Pradana
Proofreader : Dewi Fita
Desain Sampul : Dwi Annisa Anindhika
Tata letak : Erina Puspitasari
Penerbit : Rak Buku
Cetakan : Pertama, 2015
Jumlah halaman : 236 hlm


“Pernahkah pelangi menangis karena hujan dan langit tak mau mewarnainya  ? Jika sempat, tolong katakan pada hujan untuk menitik satu kali pada tiga puluh tahun kesunyian di ujung pelangi yang tak terbatas. Mungkin saja asa yang tersesat menemukan jalan pulang dan darah tak harus tercurah pada telapak tangan  yang beku”

Jeruk Marsala adalah seorang penulis novel bergenre romantis yang sukses. Ia sudah menerbitkan sejumlah novelnya yang selalu best seller dan beberapa diantaranya sudah diadaptasi menjadi film. Namun kemudian muncul seorang penulis horror misteri yang mulai merebut banyak perhatian. Rinai adalah novelis horor dengan tulisan yang mencekam dan cukup sadis. Namuan tidak pernah ada yang tahu siapa dan seperti apa rupanya.


Orang-orang tidak ada yang mengetahui jika Rinai adalah alias dari Jeruk Marsala. Ia mendapatkan nama itu ketika menemukan lintoin yang didalamnya terdapat foto seorang gadis bernama Rinai. Sejak saat itu ia menggunakan Rianai sebagai nama pena untuk novel misterinya. Dan hany Darla, sahabat terbaiknya yang mengetahui hal itu dan menjadi wakil Jeruk untuk mengurusi segala hal yang berkaitan dengan novel-novel Rinai.

Namun keanehan muai muncul. Peristiwa- peristiwa sadis dalam novel Rinai mulai menjelma menjadi nyata. Penggemar Riani semakin melonjak dan mengagumi betapa miripnya beberpa pembunuhan yang terjadi dengan adegan dalam novel Rinai. Awalnya Jeruk tidak terlalu menanggapi dan mengganggapnya hanya kebetulan. Namun semua berubah ketika kejadian-kejadian misterius juga mulai menghantuinya.

Bayangan gadis yang serupa dengan foto Rinai liontin mulai sering muncul di hadapannya. Belum lagi halusinasi dan mimpi buruk yang selau menderanya. Dan kehadiran Eru, seorang pria jangkung yang terlalu banyak menimbulkan “kebetulan” bagi Jeruk, membuatnya semakin waspada. Dan kemudian pembunuhan-pembuhan itu pun mulai berlanjut. Mengincar orang-orang terdekat Jeruk seperti Alan kekasihanya, Lili sang editor, Darla, hingga Uti Greti, nenek yang sangat ia cintai.
Jeruk harus segera memecahkan misteri ini, karena kalau tidak, kehidupannya akan hancur tersedot alias-nya sendiri, Rinai …

Agak di luar dugaanku untuk novel karya mbk Ruwi Meita yang ini, karena ternyata ada unsure mistisnya gitu. Novel mbk Ruwi Meita yang pertama kali kubaca itu Misteri Rumah Lebah, dan aku kira ceritanya juga gak akan jauh-jauh dengan thriller crime.

 Jujur aku sebenarnya kurang suka membaca novel horror misteri dengan unsure mistis, soalnya memang takut sih, hahaha. Tapi kalau buku Alias ini lain ceritanya. Meski ada unsur mistisnya tapi gak terlalu ngeri karena memang gak menonjolkan kind of ghost stuff gitu. Misteri dan ketegangannya tetep dapet dengan rangkaian cerita yang bikin penasaran dan seperti berkejaran dengan waktu. Terutama ketika Jeruk harus menghadapi Alias-nya sendiri.

Yang paling unik dari novel ini menurutku adalah nama karakter utamanya, Jeruk Marsala. Namanya bias gender, hehehehe. Jadi sedikit susah mengimajinasi image Jeruk waktu aku baca novel ini, karena namanya kan menggambarkan buah, bukan seperti nama cewek pada umumnya yang mewakili karekater cantik, manis atau tomboy gitu.

Novel Alias ini juga sedikit banyak ngasi gambaran ke pembaca gimana sosok seorang penulis. Kadang ada penulis yang ingin membuat novel genre lain dan gak mau terjebak di satu genre saja. Juga curhat penulis tentang penggemar dan mereka yang ingin jadi penulis tapi nggak siap untuk dikritik,

“Mereka belum siap menjadi penulis, sebab seharusnya penulis itu mau menerima karyanya dari sudut pandang orang lain agar karyanya menjadi lebih matang dan dewasa” – Jeruk Marsala

Dan seperti biasa, ending novel misteri memang khas untuk disisakan sedikit misteri gitu ya ? Walaupun gak menggantung tapi gak bisa dibilang happy ending juga sih. Tapi overall novel ini bagus. Misterinya dapet, alur ceritanya juga enak diikutin. Meski kalau boleh jujur, masih lebih greget novel Misteri Rumah Lebah. Mungkin karena memang akunya lebih suka yang genre thriller crime psychology gitu kali ya J


Buat penutup, novel Alias ini aku kasih rating 3,5 bintang J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar