Judul : Alias
Penulis : Ruwi Meita
Editor : Mahir Pradana
Proofreader : Dewi Fita
Desain Sampul : Dwi Annisa
Anindhika
Tata letak : Erina Puspitasari
Penerbit : Rak Buku
Cetakan : Pertama, 2015
Jumlah halaman : 236 hlm
“Pernahkah pelangi
menangis karena hujan dan langit tak mau mewarnainya ? Jika sempat, tolong katakan pada hujan
untuk menitik satu kali pada tiga puluh tahun kesunyian di ujung pelangi yang
tak terbatas. Mungkin saja asa yang tersesat menemukan jalan pulang dan darah tak
harus tercurah pada telapak tangan yang
beku”
Jeruk Marsala adalah seorang penulis novel bergenre romantis
yang sukses. Ia sudah menerbitkan sejumlah novelnya yang selalu best seller dan
beberapa diantaranya sudah diadaptasi menjadi film. Namun kemudian muncul seorang
penulis horror misteri yang mulai merebut banyak perhatian. Rinai adalah
novelis horor dengan tulisan yang mencekam dan cukup sadis. Namuan tidak pernah
ada yang tahu siapa dan seperti apa rupanya.
Orang-orang tidak ada yang mengetahui jika Rinai adalah
alias dari Jeruk Marsala. Ia mendapatkan nama itu ketika menemukan lintoin yang
didalamnya terdapat foto seorang gadis bernama Rinai. Sejak saat itu ia
menggunakan Rianai sebagai nama pena untuk novel misterinya. Dan hany Darla,
sahabat terbaiknya yang mengetahui hal itu dan menjadi wakil Jeruk untuk
mengurusi segala hal yang berkaitan dengan novel-novel Rinai.
Namun keanehan muai muncul. Peristiwa- peristiwa sadis dalam
novel Rinai mulai menjelma menjadi nyata. Penggemar Riani semakin melonjak dan
mengagumi betapa miripnya beberpa pembunuhan yang terjadi dengan adegan dalam
novel Rinai. Awalnya Jeruk tidak terlalu menanggapi dan mengganggapnya hanya
kebetulan. Namun semua berubah ketika kejadian-kejadian misterius juga mulai
menghantuinya.
Bayangan gadis yang serupa dengan foto Rinai liontin mulai
sering muncul di hadapannya. Belum lagi halusinasi dan mimpi buruk yang selau
menderanya. Dan kehadiran Eru, seorang pria jangkung yang terlalu banyak menimbulkan
“kebetulan” bagi Jeruk, membuatnya semakin waspada. Dan kemudian pembunuhan-pembuhan
itu pun mulai berlanjut. Mengincar orang-orang terdekat Jeruk seperti Alan
kekasihanya, Lili sang editor, Darla, hingga Uti Greti, nenek yang sangat ia
cintai.
Jeruk harus segera memecahkan misteri ini, karena kalau
tidak, kehidupannya akan hancur tersedot alias-nya sendiri, Rinai …
Agak di luar dugaanku untuk novel karya mbk Ruwi Meita yang
ini, karena ternyata ada unsure mistisnya gitu. Novel mbk Ruwi Meita yang
pertama kali kubaca itu Misteri Rumah Lebah, dan aku kira ceritanya juga gak
akan jauh-jauh dengan thriller crime.
Jujur aku sebenarnya
kurang suka membaca novel horror misteri dengan unsure mistis, soalnya memang
takut sih, hahaha. Tapi kalau buku Alias ini lain ceritanya. Meski ada unsur
mistisnya tapi gak terlalu ngeri karena memang gak menonjolkan kind of ghost stuff
gitu. Misteri dan ketegangannya tetep dapet dengan rangkaian cerita yang bikin
penasaran dan seperti berkejaran dengan waktu. Terutama ketika Jeruk harus
menghadapi Alias-nya sendiri.
Yang paling unik dari novel ini menurutku adalah nama karakter
utamanya, Jeruk Marsala. Namanya bias gender, hehehehe. Jadi sedikit susah
mengimajinasi image Jeruk waktu aku baca novel ini, karena namanya kan
menggambarkan buah, bukan seperti nama cewek pada umumnya yang mewakili
karekater cantik, manis atau tomboy gitu.
Novel Alias ini juga sedikit banyak ngasi gambaran ke
pembaca gimana sosok seorang penulis. Kadang ada penulis yang ingin membuat
novel genre lain dan gak mau terjebak di satu genre saja. Juga curhat penulis
tentang penggemar dan mereka yang ingin jadi penulis tapi nggak siap untuk
dikritik,
“Mereka belum siap menjadi penulis, sebab seharusnya penulis
itu mau menerima karyanya dari sudut pandang orang lain agar karyanya menjadi
lebih matang dan dewasa” – Jeruk Marsala
Dan seperti biasa, ending novel misteri memang khas untuk
disisakan sedikit misteri gitu ya ? Walaupun gak menggantung tapi gak bisa
dibilang happy ending juga sih. Tapi overall novel ini bagus. Misterinya dapet,
alur ceritanya juga enak diikutin. Meski kalau boleh jujur, masih lebih greget
novel Misteri Rumah Lebah. Mungkin karena memang akunya lebih suka yang genre
thriller crime psychology gitu kali ya J
Buat penutup, novel Alias ini aku kasih rating 3,5 bintang J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar