Judul : Alpha Wife
Penulis : Ollie
Editor : Christian Simamora, Gita Romadhona & Ayuning
Proofreader : Resita Wahyu & Christian Simamora
Penata letak : Wahyu Suwarni
Desainer cover : Dwi Annisa Anindhika
Penerbit : Gagas Media
Cetakan : Kedua, 2010
Jumlah halaman : 194 hlm
ISBN : 979 – 780 – 381 – 3
“Alpha Wife menghasilkan lebih banyak uang masuk ke dalam rumah tangga,
merekalah the provider atau the breadwinner dalam rumah tangga. Sayangnya
situasi ini sering tidak selaras dengan anggapan masyarakat bahwa suami-lah
yang harus menjadi pencari nafkah utama untuk keluarga. Hal-hal seperti inilah
yang dapat menimbulkan kehancuran rumah tangga sang Alpha Wife.”
Peran
sebagai alpha wife ini terjadi pada kehidupan rumah tangga Lena dan Eric. Lena
seorang chief editor dari majalah fashion yang terkenal, berbeda dengan
suaminya Eric yang hanya berprofesi sebagai guru komputer sebuah SMA. Bagi
Lena, menjadi seorang guru bukanlah sebuah hal yang memalukan, namun jika
disandingkan dengan posisinya saat ini dengan jabatan dan gaji yang terhitung
tinggi, maka profesi Eric bukanlah apa-apa.
Hal ini
yang sering membuat Lena dan Eric menjadi jomplang baik dari penampilan maupun
lifestyle. Bagi Lena cara berpakaian yang up to date itu penting karena merupakan
tuntutan pekerjaannya. Tapi bagi Eric, pakaian bekerja ya cukup dengan kemeja
sederhananya. Bagi Lena sendiri menghadiri acara pesta nan glamour hingga larut
malam adalah kebutuhan di bidang pekerjaannya, tapi bagi Eric tentu hal itu sangat
melelahkan, karena besok paginya dia harus bangun pagi untuk pergi mengajar.
“Don’t get me wrong, being a teacher is a noble
and all … but, that’s just so … normal … terlalu biasa, don’t you think ?”
Baik Eric
maupun Lena sebenarnya sadar akan perbedaan gaya hidup serta pendapatan mereka.
Namun mereka memilih untuk menutup mata dan berusaha melewati segala perbedaan
tersebut karena saling mencintai. Meskipun sebenarnya Lena sering kali meminta
Eric untuk mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai, apalagi kemampuan Eric
sebagai lulusan sekolah IT juga tidak bisa dipandang remeh.
Tapi lama
kelamaan terasa perbedaan diantara mereka semakin bertambah lebar. Tanggapan
orang-orang disekeliling Lena membuatnya semakin terusik dengan profesi Eric.
Sedangkan Eric sendiri, bukannya ia tidak mencintai istrinya dan ingin menuruti
keinginan Lena, namun ia memang sangat mencintai pekerjaanya sebagai guru.
Hingga sebuah pertengkaran meledak yang membuat harga diri Eric dan Lena sama-sama
terluka. Meskipun saling mencintai tapi ego telah memecahkan cinta mereka
berkeping-keping …
“Aku nggak bisa seperti ini, Len. Kamu dan
pekerjaanmu tidak menyisakan ruang lagi untukku di dalamnya”
Istilah
alpha wife merupakan kata-kata baru yang aku dengar. Makanya sempat heran dengan
judul novel Alpha Wife, soalnya jadi berkesan novel sci-fi gitu, hahaha. Dan
ternyata istilah ini adalah sebutan untuk fenomena yang sering kali terlihat di
sekeliling kita, seorang istri yang punya penghasilan lebih besar dari
suaminya.
Tema novel
seperti itu sangat menarik menurutku. Seenggaknya bisa tahu apa sih yang harus
dilakukan jika suatu saat mengalami fenomena alpha wife ? Walaupun mungkin
nggak sama dengan contoh kasus seperti novel ini tapi seenggaknya basic persoalannya
sama, yaitu ego dari pasangan suami istri.
Di novel ini
baik karakter Lena dan Eric sama-sama membuat aku simpatik. Dua-duanya digambarkan
punya kelebihan dan kelemahan. Eric yang penghasilannya rendah begitu menjaga
harga dirinya dan tidak tergantung dengan istri ataupun kekayaan sang mertua.
Walaupun untuk beberapa hal tanpa disadari sebenarnya ia memakai uang yang dihasilkan
dari pekerjaan isrinya.
Sedangkan Lena sendiri bukan tipe istri yang angkuh mentang-mentang gajinya lebih tinggi, ia tetap bisa menghargai Eric meskipun secara halus ia selalu mendorong Eric untuk mencari pekerjaan baru.
Sedangkan Lena sendiri bukan tipe istri yang angkuh mentang-mentang gajinya lebih tinggi, ia tetap bisa menghargai Eric meskipun secara halus ia selalu mendorong Eric untuk mencari pekerjaan baru.
Untuk alur
cerita, seperti biasanya mbk Ollie selalu menyajikan cerita yang cepat namun
nggak ada adegan yang terlewat. Semua bisa diikutin dan bahkan aku bisa
menyelesaikan novel ini dalam satu hari aja. Meski klimaks ceritanya menurutku
masih kurang greget tapi dari awal cerita sampai ending cukup menarik buat
diikutin. Oiya, konfliknya juga masih kurang tergali dalam menurutku. Aku
penasaran dengan reaksi dari bos Lena soal keputusannya di bagian ending
cerita. Padahal bisa lebih seru kalau ada bagian cerita tentang perdebatan
antara Lena dan bos-nya itu menyangkut pekerjaan Eric yang cuma seorang guru.
Menurutku
meski novel ini mengangkat tema persoalan rumah tangga, tapi masih termasuk
bacaan ringan. Karena konfliknya juga cukup umum dan nggak terlalu rumit. Meskipun
begitu, novel ini juga punya pembelajaran bahwa posisi alpha wife jelas bukan
kemauan seseorang, namuan jika memang harus mengalami hal seperti itu mau
diapakan lagi ?
Yang lebih penting adalah untuk menjalani saja yang menjadi kepercayaan bagi suami dan istri, tidak perlu memperdulikan pendapat atau cibiran orang lain. Siapapun yang memiliki gaji paling tinggi, bukan menjadi masalah asalkan masing-masing ego dalam rumah tangga bisa sedikit dilunakkan.
Yang lebih penting adalah untuk menjalani saja yang menjadi kepercayaan bagi suami dan istri, tidak perlu memperdulikan pendapat atau cibiran orang lain. Siapapun yang memiliki gaji paling tinggi, bukan menjadi masalah asalkan masing-masing ego dalam rumah tangga bisa sedikit dilunakkan.
Dan buatku
Alpha Wife karya mbak Ollie ini pantas mendapatkan rating 3 bintang J
“Meskipun kita ini direktur, begitu sudah tiba
di rumah, segera tanggalkan semua peran pemimpin kita saat bekerja. Di rumah
kita melayani suami dan anak-anak. Jangan memerintah mereka seenaknya, hanya
karena kita di tempat kerja sudah biasa begitu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar