Jumat, 11 Maret 2016

[Review] Purity In Death

sekotakceritaseusaibaca.wordpress.com

Judul : Purity In Death (Kemurnian Dalam Kematian)
Penulis : J.D Robb
Published : Writers House LLC and Maxima Creature Agency
Alih bahasa : A. Hardi Prasetyo
Desain sampul : Marcel A. W
Penerbit Indonesia : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, Jakarta, November 2012
Jumlah halaman : 512 hlm
ISBN : 978 – 979 – 22 – 8986 – 2


“Suatu kelompok cenderung berkembang. Kelompok yang berhasil cenderung mencari cara-cara lain untuk menggunakan keterampilan dan pengaruh mereka. Pemangsa anak-anak sekarang, pembunuh yang dibebaskan besoknya. Pencuri jalanan, orang-orang yang kecanduan. Jika New York ingin menjadi murni, infeksi seperti itu harus dilenyapkan”.


Sekelmpok orang yang mengaku Pencari Kemurnian mulai melakukan pembunuhan berantai. Tentu saja korban mereka bukanlah secara random atau orang biasa, namun mereka mengincar orang-orang yang dianggap sampah masyarakat. Para penjahat yang sering terlibat dengan kejahatan terhadap anak namun bisa bebas begitu saja. Kelompok Pencari Kemurnian ini menganggap polisi dan pihak berwenang tidak mampu berbuat apa-apa. Aparat hukum dianggap lemah dan dibatasi oleh aturan hukum itu sendiri. Sehingga kelompok ini bertindak sendiri dalam menegakkan keadilan.

Louis K. Cogburn merupakan korban pertama mereka. Pria yang sering mengedarkan obat terlarang kepada para remaja itu tiba-tiba mengamuk dan menghabisi tetangganya sendiri. Dan kemudian ia jatuh tewas akibat dilumpuhkan oleh seorang polisi muda yang kebetulan melintas. Letnan Eve Dallas langsung turun tangan di kasus ini karena polisi muda yang dianggap membunuh Cogburn adalah hasil rekrutannya.


Namun keganjilan mulai terlihat, apalagi setelah otopsi dilakukan bahwa Cogburn tidaklah mati akibat serangan senjata kejut listrik level rendah milik polisi muda tersebut. Otak Cogburn seolah membesar karena suatu infeksi yang membuatnya gila dan merasakan kesakitan yang sangat. Eve yang mendapati perangkat elektronik Cogburn dalam keadaan menyala dan menampilkan tulisan “Kemurnian Absolut Tercapai” pun menjadi curiga. Apalagi kemudian korban berikutnya pun memiliki gejala kematian yang sama. Merupakan pelaku kejahatan anak, menggila sebelum mati, dan tulisan kemurnian absolut pada layar komputer miliknya.

Eve pun makin dalam menyelidiki kasus ini. Bahkan ia meminta bantuan suaminya , Roarke, untuk hal yang sebenarnya ia sendiri enggan memintanya. Namun kasus ini membawanya pada berbagai fakta yang mencengangkan. Bahwa kelompok Pencari Kemurnian ini bukanlah penjahat teror biasa. Namun terdiri dari orang-orang yang ahli di bidang kesehatan, teknik komputer, pejabat pemerintahan, hingga penegak hukum ….

“… Yang lainnya juga telah diadili, dihukum, dan dieksekusi. Kami tidak akan berhenti mencari mereka yang mengambil keuntungan dan kenikmatan dari kesedihan dan kerugian orang lain sampai Kemurnian Absolut tercapai di New York .. “ – Pencari Kemurnian

Purity in Death merupakan buku kedua J.D Robb yang aku baca. Pertama kali aku mengenal serial Letnan Eve Dallas ini dari Seduction in Death. Rasanya aku lebih nyaman membaca Purity in Death ini, mungkin karena sudah tahu setting dari serial ini di buku yang aku baca sebelumnya jadi nggak terlalu kebingungan. Kasusnya juga menurutku lebih menarik apalagi penjahatnya juga nggak di tampakan di cerita sehingga aku seperti diajak ikut menyusun kasus ini dan mengarahkan siapa pelaku kejahatannya.

Dari segi karakter rasanya aku makin cinta sama sosok Roarke, suami Eve yang kayanya ampun-ampunan :p. Bukan cuma kaya aja, tapi rasa cintanya sama Eve sangat kentara banget. Bahkan kalau Eve minta kutub utara untuk dibeli pasti Roarke bakal mengabulkannya :D

Tapi yang aku suka penggambaran Roarke dan Eve sama-sama seimbang secara emosi. Mereka saling membutuhkan meski kadang sering juga adu argumen. Roarake sangat mencintai Eve tanpa menghamba, begitu juga Eve yang butuh Roarke tanpa ketergantungan. Aku jadi penasaran sama latar belakang Roarke ini. Karena di buku sebelumnya sempet disinggung kalau Roarke ini juga bukan dari latar keluarga baik-baik. Sepertinya dulu dia pernah terjun ke dunia kejahatan gitu. Dan lebih penasaran lagi sama proses Roarke dan Eve ini bertemu, saling jatuh cinta sampai akhirnya menikah. Gimana wanita yang cuek, suka mengumpat, kasar dan keras kepala seperti Eve bisa menaklukkan Roarke yang kalem dan tenang ini :D

Untuk alur ceritanya sendiri asyik dan mudah diikuti. Gak terlalu banyak deskripsi tapi bukan berarti minim informasi juga. Cara bercerita J.D Robb sudah membuat imajinasiku bermain sendiri tentang lokasi atau situasi di buku ini. Dan untuk endingnya lumayan menjebak, suka sama proses penangkapan pelaku di bagian akhir ceritanya, ada terselip momen sweet Roarke dan Eve, hehehe.

Paling yang agak mengganggu kalau ada deskripsi yang nggak jelas atau gaya bahasa yang aneh. Mungkin karena ini novel terjemahan jadi seperti ada selip (??) terjemahan yang nggak bisa dipadankan dalam ungkapan bahasa Indonesia, jadinya diterjemahkan secara harafiah yang malah membuat aku bingung.

Tapi secara keseluruhan aku menikmati novel ini. Untuk Purity in Death ini aku kasih rate 3 bintang J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar