Sabtu, 19 September 2015

[Review] Most Likely To Die



Judul : Most Likely To Die
Penulis : Lisa Jackson
   Beverly Barton
   Wendy Corsy Staub
Penerjemah : Rika Sylfentri
Penyunting : Putri Mayan Kalingi
Published : Kensington Publishing Corp NY, NY USA
Terjemahan : Dastan Books, 2008
Cetakan : Pertama , Agusutus 2008
Jumlah halaman : 584 hlm
ISBN : 978 – 979 – 3972 – 43 – 5


Kisah ini bermula dari pesta valentine pada 14 Februari 1986 yang diadakan oleh sekolah putri St Elizabeth. Pesta yang meriah karena tidak hanya para siswinya yang tampak cantik tapi juga para siswa dari beberapa sekolah di sekitar St Elizabeth yang juga diundang sebagai pasangan valentine para sisiwi. Awalnya acara pesta berlangsung baik-baik saja hingga sebuah peristiwa tragis mengubah kesenangan menjadi tangisan dan jerit histeris. Seorang siswa yang begitu populer bernama Jake ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, tersandar pada sebuah pohon besar dengan panah yang menancap di dadanya, ia tewas seketika. Peristiwa itu jelas menjadi kenangan buruk sebelum acara kelulusan mereka dan tentunya mengubah hidup bagi beberapa orang disekitar Jake, terutama bagi Kristen, Lindsay dan Rachel, para gadis yang sempat dekat denga Jake semasa hidupnya.

Waktu berlalu hingga 20 tahun kemudian. Peristiwa kematian Jake masih menjadi mimpi buruk yang menghantui. Apalagi si pembunuh masih belum tertangkap hingga sekarang sehingga kasus pembunuhan cupid, begitu kasus itu disebut, menjadi misteri yang terpendam bagi penduduk kota tersebut. Kemudian muncullah ide untuk mengadakan reuni bagi angkatan 86 di St Elizabeth, bukan hanya sekedar reuni setelah 20 tahun tidak bertemu tapi juga sebagai perpisahan karena St Elizabeth akan dihancurkan pada tahun ini. Kristen, yang dulunya merupakan murid berprestasi ditunjuk sebagai ketua panitia reuni ini. Awalnya ia menolak karena kesibukannya sebagai editor dan masalah perceraian dengan suaminya sudah membuatnya pusing. Namun alasan paling besar ia menolak adalah karena enggan berhubungan dnegan sahabat-sahabatnya dulu dan juga dengan kenangan kematian Jake.

Tidak hanya Kristen, baik Lindsay dan Rachel pun mempunyai keengganan yang sama untuk terlibat dalam acara reuni. Selain karena mereka sudah punya kehidupan sendiri, masing-masing dari mereka juga ingin tetap mengubur kenangan buruk itu dan membiarkannya kelak menguap sendiri. Namun sesuatu yang buruk kemudian terjadi. Para gadis yang dulunya menjadi teman dekat atau memiliki hubungan dengan Jake mendapat teror mencekam. Bahkan 3 orang diantaranya telah tewas setelah sebelumnya mendapat undangan reuni berisi foto mereka yang dicoret dengan tinta merah, seolah memang menandakan kematian mereka. Dengan membawa rahasia dan kenangan 20 tahun silam dalam benak masing-masing, akhirnya Kristen, Lindsay dan Rachel bertemu kembali untuk mengungkap siapa dalang teror yang mengancam mereka. Apa sebenarnya maksud dibalik semua teror ini ?Apakah berhubungan dengan si pembunuh cupid? Dan sebuah pertanya usang dari 20 tahun lalu, siapa sebenarnya si pembunuh cupid?

Novel romance suspense yang merupakan kolaborasi dari 3 penulis ini memberikan kesan yang berbeda. Novel ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian pertama yang merupakan bagian karakter Kristen ditulis oleh Lisa Jackson, bagian kedua adalah karakter Lindsay yang ditulis oleh Wendy Corsy Staub dan bagian ketiga yang merupakan penutupan adalah kisah Rachel yang ditulis Beverly Barton. Asyik membaca kolaborasi 3 penulis ini, terasa sekali gaya penceritaan mereka yang berbeda namun sama-sama membuat penasaran. Rasanya pingin cepat-cepat supaya mencapai klimaks cerita dari setiap adegan yang ditulis. Ketiga penulis ini punya keahlian bisa membangun cerita yang membuat adrenalin terasa seperti pelan-pelan ditarik, hingga sering aku membaca tanpa sadar dengan menahan nafas karena saking penasarannya.


Masih tetap mengecoh juga untuk menebak siapa pelakunya dalam novel ini, walau sebenarnya tebakan awalku bener tapi aku sempet ragu juga karena beberapa petunjuk yng diberikan seperti mengarah ke orang lain. Beberapa karakter awalnya terlihat biasa saja tapi baru pada bagian akhir mulai terungkap rahasia-rahsia mereka. Menurutku cukup memuaskan untuk novel ini walau aku gak pernah baca karya Wndy Corsy Staub tapi gaya menulisnya masih bisa ikuti. Selain itu rasanya keren sekali dengan konsep novel yang ditulis keroyokan oleh 3 penulis suspense terkenal, dan untuk itu aku kasih rate 4 bintang buat Most Likely To Die J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar