Senin, 10 Agustus 2015

[Review] Close Enough To Kill


Judul : Close Enough To Kill (Sang Pengagum)
Penulis : Beverly Barton
Penerbit : Published Arrangement With Kensington Publishing Corp NY, NY USA
                  Dastan Books
Penerjemah : Bunga Rae Santoso
Penyunting : Mayan Kalingi
Cetakan : 1 September 2008
Jumlah halaman : 528 hlm
ISBN : 978- 979 – 3972 – 41 -1

Laki-laki itu menaruh catatan tersebut di dalam amplop dan menulis nama Thomasina di depan, lalu meletakkan pesan itu di pinggir. Pesan dan mutiara selalu menjadi langkah berikutnya dalam rayuan laki-laki itu. Sketsa adalah yang selanjutnya. Tetapi laki-laki itu sangat bersemangat untuk melanjutkan segalanya. Ia tidak ingin menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk merayu Thomasina, jadi ia berpikir ia harus mengirim sketsa bersama dengan catatan dan mutiara.

“Tolong terima tanda kasih sayang kecilku ini. mutiara untuk seorang wanita cantik”

Bernie Granger adalah seorang sheriff disebuah kota kecil Adams County, Alabama. Ia melanjutkan tradisi keluarga Granger untuk menjadi sheriff sejak ayah dan kakeknya juga pernah memegang jabatan itu. Meskipun wanita, Bernie Granger selalu mengeluarkan kemampuan terbaiknya hingga rekan atau bawahannya segan dan hormat padanya, mengesampingkan fakta bahwa Bernie adalah sheriff pertama wanita di kota mereka.

Jim Norton adalah seorang  letnan di kepolisian Memphis. Ia terpaksa pindah ke Adam County demi bisa dekat dengan putranya yang ada dibawah pengasuhan Mary Lee, mantan istrinya. Kepindahannya juga membuat ia harus mencari pekerjaan di Adam County dan kemudian memutuskan untuk menerima tawaran sebagai Kapten di kota kecil tersebut. Meski secara gaji jelas ia mengalami penurunan tapi ia harus bersabar demi putra yang sangat ia cintai.

Adam County sedang mengalami bencana ketika Jim Norton tiba di kota itu, satu per satu wanita cantik dan populer menghilang secara misterius dan ditemukan beberapa hari kemudian dalam keadaan tanpa nyawa. Tubuh mereka penuh dengan tanda-tanda kekerasan fisik dan seksual, belum lagi posisi mayat yang diatur sedemikian rupa oleh sang pembunuh sebagai ciri khasnya. Bernie Granger dan Jim Norton berusaha keras untuk memecahkan kasus tersebut dengan beberapa petunjuk berupa hadiah dan sketsa yang diyakini dikirim oleh si pelaku. Belum lagi diketemukan fakta bahwa ada beberapa kasus serupa yang pernah terjadi dengan selang waktu berbeda dan lokasi kejadian yang tersebar di beberapa negara bagian.

Bernie Granger dan Jim Norton berusaha untuk sesegera mungkin menemukan pelakunya sebelum ada gadis lain yang menjadi korban. Ditengah segala usaha mereka, perlahan mulai muncul perasaan khusus di hati mereka masing-masing. Bernie yang mengagumi Jim sebagai idola di masa sekolahnya dulu dan Jim yang  terkesan dengan gaya sederhana, tegas dan keibuan yang dimilki Bernie. Namun mereka masih saling bersembunyi di balik hubungan partner kerja mereka. Hingga muncul Robyn, adik Bernie, yang terang-terangan menyukai Jim dan ada Raymond Long, pria yang dikenalkan oleh ibu Bernie sebagai calon suami untuk Bernie.

Diantara kepanikan yang terjadi, pembunuh berantai yang mulai meneror dan korban ynag mulai bejatuhan, akankah akhirnya Bernie dan Jim bisa saling mengakui perasaan mereka ? Dan siapa sebenarnya dibalik topeng pembunuh berantai ini ?

Buku Beverly Barton yang kedua yang kubaca bulan ini, Close enough To Kill, dibanding dengan After Dark, novel yang ini lebih mencekam dari sisi kriminalitasnya. Walau tetep ada romancenya tapi gak terlalu berlebihan. Aku suka dengan karakter Bernie Granger. Disini dia gak digambarkan sebagai petugas  perempuan yang seksi seperti Kate Beckett di serial Castle, tapi ia digambarkan sebagai perempuan yang tidak begitu cantik tapi punya pesona tersendiri lebih karena sifat dan sikapnya. Sebagai sheriff yang dikelilingi rekan kerja mayoritas pria maka ia berusaha sekuat mungkin untuk tetap tangguh meski kadang ada di waktu-waktu tertentu kefeminimannya muncul dan ia setengah mati menahannya. Tegar diluar tapi lembut didalamnya.

Masih ada juga beberapa adegan yang x-rated tapi juga gak terlalu banyak seperti di After Dark, lagian ini kan novel terjemahan barat yang memang gak bisa dipungkiri akan ada adegan-adegan seperti itu yang dimasukkan oleh penulis. Tapi aku puas sama novel ini, mencekamnya dapet, romantisnya juga dapet, seneng membaca interaksi antara Bernie Granger dan Jim Norton ini, aku kasih 4 bintang buat Close Enough To Kill.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar