Rabu, 22 Juli 2015

[Review] Dan Hujan Pun Berhenti


Judul : Dan Hujan Pun Berhenti
Penulis : Farida Susanty
Editor : A. Ariobimo Nusantara
Asisten editor : Mira Rainayati
Penata isi : Bene
Penerbit : Grasindo
Cetakan : Kedua, Agusuts 2007

“Hei ! Kenapa menggantungkan itu ?”
“Biar hujan gak turun.”
“Memangnya kenapa kalau turun ?”
“Aku keburu mati sebelum aku bunuh diri.”
“Kamu mau bunuh diri ?”
“Ya, asal nggak hujan.”
“…”

Sepenggal percakapan antara Leo dengan seorang gadis yang menggantungkan sebuah boneka teru-teru bozu (boneka penangkal hujan ala Jepang) ketika cowok itu terkapar akibat dikeroyok sekelompok berandal.

Pertemuan Leo dengan gadis tirus yang berniat bunuh diri itu makin melengkapi kehidupannya yang sudah amburadul. Kabur dari rumah dan orang tua yang dianggapnya brengsek, tinggal di apartemen yang diputus airnya oleh PDAM karena sudah 2 bulan menunggak tagihannya, mimpi-mimpi buruk yang menghantui, serta krisis kepercayaan terhadap orang-orang terdekatnya. Apa lagi yang kurang ? Hari demi hari dilalui Leo seolah untuk menyambut kematiannya sendiri.

Walau setahun lalu kehidupan Leo sedikit lebih bergairah karena kehadiran seorang gadis manis bernama Iris. Satu-satunya gadis yang mampu mengambil jarak terdekat dalam hidup Leo, yang mau mendengar segala ceritanya dan membuat Leo bisa percaya lagi kepada orang lain, meskipun hanya kepada seorang Iris. Namun sebuah tragedi kecelakaan merenggut Iris dari sisi Leo, membuat cowok itu kembali dan makin terpuruk. Apalagi sebelum kecelakaan mereka sempat bertengkar dan Iris tiba-tiba ingin agar Leo pergi dari dirinya, membuat Leo semakin tertekan dan menganggap Iris seorang pengkhianat juga, sama seperti kedua orang tuanya.

Hingga ia bertemu dengan Spiza, si gadis tirus yang terobsesi dengan bunuh diri. Pada gadis itu Leo menemukan banyak hal yang mengingatkannya pada Iris. Reinkarnasi kah ?

Rasa penasaran dan ingin tahu membuat Leo mendekatinya, meski ternyata gadis itu lebih terlihat suram keimbang Iris-nya yang penuh keceriaan, tapi entah kenapa Leo makin tertarik dengan Spiza, membuat yang awalnya hanya rasa penasaran kemudian berubah menjadi rasa lain yang membuat Leo tidak bisa berpaling dari Spiza.

Lalu, siapa sebenarnya Spiza ? Ada apa dengan obsesi bunuh dirinya itu ? Dan akankah Leo mampu menata segala ke-amburadulan hidupnya dan mampu percaya lagi pada orang lain ?

Novel yang berjudul Dan Hujan Pun Berhenti ini sepertinya mengangkat tema tentang keputus asaan hidup. Dipenuhi dengan gejolak emosi dan frustasi seorang remaja yang mempunyai pengalaman hidup yang luar biasa berat. Saya sampai mikir walau Leo ini terkesan mati segan hidup tak mau namun ia bukan orang yang berpikiran pendek, kalau saya yang punya pengalaman hidup seperti dia mungkin udah langsung bunuh diri dari jauh hari kali ^^a

Scene persahabatan yang digambarkan di novel ini juga menarik, ada beberapa kalimat yang jleb banget tentang persahabatan. Dan yang lebih menarik lagi buat saya adalah covernya yang berlatar hitam dengan boneka teru-teru bozu yang tergantung. Terkesan spooky gitu. Saya meminjam buku ini dari perpustakaan daerah di kota saya dan yang membuat saya mengmabil buku ini dari rak ya karena covernya ini.

Tapi yang agak mengganggu adalah begitu banyaknya kata-kata yang menggunakan CAPSLOCK !! Hahaha, saya jadi lelah sendiri membacanya. Berasa ikut teriak-teriak waktu baca dan merasa diteriakin juga. Lalu ada perubahan emosi yang drastis dari beberapa tokohnya, mungkin karena pengaruh penggunaan capslock itu juga yang mempengaruhi rasa emosi si tokoh.

Oiya, si tokoh Leo ini digambarkan sebagai anak blasteran Jepang, jadinya di novel ini juga akan ada beberapa kata yang menggunakan bahasa Jepang, selain pernik teru teru bozu itu sendiri.


Over all novel ini menarik. Tema yang diangkat dan alur ceritanya bagus. Dan untuk novel ini saya kasih rate 3 bintang :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar