Judul : Dan Hujan Pun Berhenti
Penulis : Farida Susanty
Editor : A. Ariobimo Nusantara
Asisten editor : Mira Rainayati
Penata isi : Bene
Penerbit : Grasindo
Cetakan : Kedua, Agusuts 2007
“Hei ! Kenapa menggantungkan itu ?”
“Biar hujan gak turun.”
“Memangnya kenapa kalau turun ?”
“Aku keburu mati sebelum aku bunuh
diri.”
“Kamu mau bunuh diri ?”
“Ya, asal nggak hujan.”
“…”
Sepenggal
percakapan antara Leo dengan seorang gadis yang menggantungkan sebuah boneka
teru-teru bozu (boneka penangkal hujan ala Jepang) ketika cowok itu terkapar
akibat dikeroyok sekelompok berandal.
Pertemuan
Leo dengan gadis tirus yang berniat bunuh diri itu makin melengkapi
kehidupannya yang sudah amburadul. Kabur dari rumah dan orang tua yang
dianggapnya brengsek, tinggal di apartemen yang diputus airnya oleh PDAM karena
sudah 2 bulan menunggak tagihannya, mimpi-mimpi buruk yang menghantui, serta
krisis kepercayaan terhadap orang-orang terdekatnya. Apa lagi yang kurang ?
Hari demi hari dilalui Leo seolah untuk menyambut kematiannya sendiri.
Walau
setahun lalu kehidupan Leo sedikit lebih bergairah karena kehadiran seorang
gadis manis bernama Iris. Satu-satunya gadis yang mampu mengambil jarak
terdekat dalam hidup Leo, yang mau mendengar segala ceritanya dan membuat Leo bisa
percaya lagi kepada orang lain, meskipun hanya kepada seorang Iris. Namun
sebuah tragedi kecelakaan merenggut Iris dari sisi Leo, membuat cowok itu
kembali dan makin terpuruk. Apalagi sebelum kecelakaan mereka sempat bertengkar
dan Iris tiba-tiba ingin agar Leo pergi dari dirinya, membuat Leo semakin
tertekan dan menganggap Iris seorang pengkhianat juga, sama seperti kedua orang
tuanya.
Hingga ia
bertemu dengan Spiza, si gadis tirus yang terobsesi dengan bunuh diri. Pada
gadis itu Leo menemukan banyak hal yang mengingatkannya pada Iris. Reinkarnasi
kah ?
Rasa
penasaran dan ingin tahu membuat Leo mendekatinya, meski ternyata gadis itu
lebih terlihat suram keimbang Iris-nya yang penuh keceriaan, tapi entah kenapa
Leo makin tertarik dengan Spiza, membuat yang awalnya hanya rasa penasaran
kemudian berubah menjadi rasa lain yang membuat Leo tidak bisa berpaling dari
Spiza.
Lalu, siapa
sebenarnya Spiza ? Ada apa dengan obsesi bunuh dirinya itu ? Dan akankah Leo mampu
menata segala ke-amburadulan hidupnya dan mampu percaya lagi pada orang lain ?
Novel yang
berjudul Dan Hujan Pun Berhenti ini sepertinya mengangkat tema tentang keputus
asaan hidup. Dipenuhi dengan gejolak emosi dan frustasi seorang remaja yang
mempunyai pengalaman hidup yang luar biasa berat. Saya sampai mikir walau Leo
ini terkesan mati segan hidup tak mau namun ia bukan orang yang berpikiran
pendek, kalau saya yang punya pengalaman hidup seperti dia mungkin udah langsung
bunuh diri dari jauh hari kali ^^a
Scene
persahabatan yang digambarkan di novel ini juga menarik, ada beberapa kalimat
yang jleb banget tentang
persahabatan. Dan yang lebih menarik lagi buat saya adalah covernya yang
berlatar hitam dengan boneka teru-teru bozu yang tergantung. Terkesan spooky
gitu. Saya meminjam buku ini dari perpustakaan daerah di kota saya dan yang
membuat saya mengmabil buku ini dari rak ya karena covernya ini.
Tapi yang
agak mengganggu adalah begitu banyaknya kata-kata yang menggunakan CAPSLOCK !!
Hahaha, saya jadi lelah sendiri membacanya. Berasa ikut teriak-teriak waktu baca
dan merasa diteriakin juga. Lalu ada perubahan emosi yang drastis dari beberapa
tokohnya, mungkin karena pengaruh penggunaan capslock itu juga yang
mempengaruhi rasa emosi si tokoh.
Oiya, si
tokoh Leo ini digambarkan sebagai anak blasteran Jepang, jadinya di novel ini
juga akan ada beberapa kata yang menggunakan bahasa Jepang, selain pernik teru
teru bozu itu sendiri.
Over all
novel ini menarik. Tema yang diangkat dan alur ceritanya bagus. Dan untuk novel
ini saya kasih rate 3 bintang :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar