Senin, 29 Februari 2016

[Review] Tic Toc Tic Toc : Quarter Life’s Tale

www.goodreads.com

Judul : Tic Toc Tic Toc : Quarter Life’s Tale
Penulis : Bunga Mega
Editor : Benedicto Rini W.
Setting : Dedy Harmoko
Desain cover : don_dut
Korektor : Marsi / Alek
Penerbit : Sheila
Percetakan : Andi Offset
Jumlah halaman : 280  hlm
ISBN : 978 – 979 – 29 – 1714 – 7


“Aku juga bermimpi suatu hari dapat menemukan pangeran berkudaku, seperti dongeng yang selalu digembar - gemborkan sebelum tidur. Akan selalu datang pria yang tepat di saat yang tepat. Yes, I know it sounds ridiculous, but for me, soulmate still rules – Shiva”


Berkisah tentang 3 orang sahabat wanita yang sama - sama menjalani usia menjelang akhir 30-an dalam pencarian cinta. Memiliki profesi dan karakter yang berbeda namun bertemu sebagai sahabat karena milis pecinta puisi. Kesamaan hobi dan usia membuat mereka sangat dekat baik secara emosional dan juga saling mendukung satu sama lain.

Shiva adalah seorang freelancer dan penyiar radio yang sedang dekat dengan vocalis band. Sebenarnya ia sendiri juga masih ragu dengan kedekatannya tersebut karena ia masih menyimpan mimpi untuk bertemu dengan pangeran impiannya. Pangeran yang selalu datang di setiap mimpinya. Yang seolah memintanya untuk menunggunya datang dan menjemput Shiva suatu hari.

Ilyaa merupakan senior editor dari majalah lifestyle terkemuka. Sifatnya mandiri, pintar dan memiliki prinsip. Ia sangat perhatian dan memiliki loyalitas tinggi terhadap pekerjaan. Loyalitasnya juga terlihat dari bagaimana setianya ia menjalin hubungan cintanya yang putus nyambung dengan atlet basket nasional. Meski sering tersakiti dan diabaikan, Ilyaa masih menyimpan harapan untuk kelak menikah dengan kekasihnya tersebut.


Sedangkan Donna adalah si pramugari cantik yang bersifat cuek. Bicaranya blak-blakan dan memiliki prinsip hidup yang lebih bebas daripada kedua temannya. Baginya cinta itu tak ada. Ia lebih senang berganti - ganti pasangan sesuai dengan selera atau mood hatinya. Donna juga lebih berpikir logis tentang cinta dibandingkan teman-temannya. Kalau ia suka ia akan menjalaninya, kalau tidak ia juga akan gampang melepaskannya.

Ketiga sahabat ini sedang melewati masa - masa yang disebut Quarter Life atau usia kritis. Masa dimana tuntutan untuk menikah bukan lagi sebuah pertanyaan tapi keharusan. Shiva yang masih diselubungi dengan ketakutan akan pilihan yang tepat, Ilyaa yang masih bertahan dengan status menggantungnya dan Donna yang tidak percaya dengan cinta sejati.


CINTA – Satu substansi dasar dengan berbagai jawaban. It’s an easy question with never easy answer


Meski berliku namun ketiga sahabat ini harus mengambil keputusan akan masa depan percintaan mereka. Pada akhirnya Shiva menemukan secercah petunjuk tentang pangeran impiannya. Ilyaa yang harus memilih antara tetap makan hati atau kebebasan dari rasa tersakiti dan Donna yang kemudian mengambil langkah besar paling berani di antara kedua sahabatnya. Namun apakah semua hal akan semulus yang mereka inginkan ? Apakah pada akhirnya pencarian mereka berakhir kepada orang yang tepat ?

Kalau membaca Tic Toc Tic Toc : Quarter Life’s Tale ini aku jadi senyum-senyum sendiri. Pertama karena di awal cerita ada percakapan lucu ketiga sahabat ini tentang cinta dan kondisi mereka yang menjelang usia 30-an itu. Kedua, karena sikon novel ini sangat cocok sekali dengan sikonku sendiri yang juga sedang menyeleksi the right man for the future :D

Di antara ketiga karakter utama aku paling suka sama Donna. Pemikirannya simple dan gak berat, rasanya enak kalau bisa menggampangkan semua hal seperti Donna itu, jalani apa yang kamu inginkan, hahaha. Tapi kalau dari kemiripan sifat rasanya aku mirip sama Shiva. Yang begitu prcaya dengan soulmate, punya pangeran impian dan memiliki keraguan untuk memilih pasangan yang tepat. Kalau untuk Ilyaa, well, bukan karakter favorit aku sih karena mau aja digantung tanpa status jelas gitu XD

Ceritanya di awal novel ini ringan, namun semakin kebelakang semakin berat dengan beberapa konflik yang muncul. Apalagi ditambah kehadiran para karakter cowok yang mengisi kehidupan ketiga sahabat tersebut. Dan dari para karakter cowok itu aku paling suka sama karakter Adam, si bule yang ramah, care dan romantis ;)

Endingnya bisa dibilang happy ending walaupun nggak untuk semua karakter, tapi aku cukup puas karena nggak ada konflik yang menggantung. Alur ceritanya juga mengalir dengan konfilk yang berkembang dan lengkap dengan anti klimaksnya.

Tapi aku agak bingung dengan karakter Ilyaa, dia digambarkan mandiri, smart dan tangguh tapi dia kok bisa gak punya pendirian tentang hubungan percintaannya ya ? Semacam ada pertentangan sifat gitu di karakter Ilyaa ini. Terus ada beberapa typo seperti di awal adegan ketika Donna dipergoki menonton film porno oleh Ilyaa dan Shiva. Ada dialog yang harusnya diucapkan Ilyaa tapi ditulisnya diucapkan Shiva. Selain itu di buku yang aku baca ada beberapa halaman yang cetakan tulisannya tipiiiis banget sampai aku harus membaca bener - bener di bawah lampu supaya jelas,  lumayan mengganggu sih.


Secara keseluruhan novel ini sendiri cukup asyik di baca dan untuk Tic Toc Tic Toc : Quarter Life’s Tale ini aku kasih rate 2 bintang J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar