Judul : Tic Toc Tic Toc : Quarter Life’s Tale
Penulis : Bunga Mega
Editor : Benedicto Rini W.
Setting : Dedy Harmoko
Desain cover : don_dut
Korektor : Marsi / Alek
Penerbit : Sheila
Percetakan : Andi Offset
Jumlah halaman : 280 hlm
ISBN : 978 – 979 – 29 – 1714 – 7
“Aku juga bermimpi suatu hari dapat menemukan
pangeran berkudaku, seperti dongeng yang selalu digembar - gemborkan sebelum
tidur. Akan selalu datang pria yang tepat di saat yang tepat. Yes, I know it
sounds ridiculous, but for me, soulmate still rules – Shiva”
Berkisah
tentang 3 orang sahabat wanita yang sama - sama menjalani usia menjelang akhir
30-an dalam pencarian cinta. Memiliki profesi dan karakter yang berbeda namun
bertemu sebagai sahabat karena milis pecinta puisi. Kesamaan hobi dan usia
membuat mereka sangat dekat baik secara emosional dan juga saling mendukung
satu sama lain.
Shiva
adalah seorang freelancer dan penyiar radio yang sedang dekat dengan vocalis
band. Sebenarnya ia sendiri juga masih ragu dengan kedekatannya tersebut karena
ia masih menyimpan mimpi untuk bertemu dengan pangeran impiannya. Pangeran yang
selalu datang di setiap mimpinya. Yang seolah memintanya untuk menunggunya
datang dan menjemput Shiva suatu hari.
Ilyaa
merupakan senior editor dari majalah lifestyle terkemuka. Sifatnya mandiri,
pintar dan memiliki prinsip. Ia sangat perhatian dan memiliki loyalitas tinggi
terhadap pekerjaan. Loyalitasnya juga terlihat dari bagaimana setianya ia
menjalin hubungan cintanya yang putus nyambung dengan atlet basket nasional.
Meski sering tersakiti dan diabaikan, Ilyaa masih menyimpan harapan untuk kelak
menikah dengan kekasihnya tersebut.
Sedangkan
Donna adalah si pramugari cantik yang bersifat cuek. Bicaranya blak-blakan dan memiliki
prinsip hidup yang lebih bebas daripada kedua temannya. Baginya cinta itu tak
ada. Ia lebih senang berganti - ganti pasangan sesuai dengan selera atau mood
hatinya. Donna juga lebih berpikir logis tentang cinta dibandingkan teman-temannya.
Kalau ia suka ia akan menjalaninya, kalau tidak ia juga akan gampang melepaskannya.
Ketiga
sahabat ini sedang melewati masa - masa yang disebut Quarter Life atau usia
kritis. Masa dimana tuntutan untuk menikah bukan lagi sebuah pertanyaan tapi
keharusan. Shiva yang masih diselubungi dengan ketakutan akan pilihan yang
tepat, Ilyaa yang masih bertahan dengan status menggantungnya dan Donna yang
tidak percaya dengan cinta sejati.
CINTA – Satu substansi dasar dengan berbagai
jawaban. It’s an easy question with never easy answer
Meski
berliku namun ketiga sahabat ini harus mengambil keputusan akan masa depan
percintaan mereka. Pada akhirnya Shiva menemukan secercah petunjuk tentang
pangeran impiannya. Ilyaa yang harus memilih antara tetap makan hati atau kebebasan
dari rasa tersakiti dan Donna yang kemudian mengambil langkah besar paling berani
di antara kedua sahabatnya. Namun apakah semua hal akan semulus yang mereka inginkan
? Apakah pada akhirnya pencarian mereka berakhir kepada orang yang tepat ?
Kalau membaca
Tic Toc Tic Toc : Quarter Life’s Tale ini aku jadi senyum-senyum sendiri. Pertama
karena di awal cerita ada percakapan lucu ketiga sahabat ini tentang cinta dan
kondisi mereka yang menjelang usia 30-an itu. Kedua, karena sikon novel ini
sangat cocok sekali dengan sikonku sendiri yang juga sedang menyeleksi the right
man for the future :D
Di antara
ketiga karakter utama aku paling suka sama Donna. Pemikirannya simple dan gak
berat, rasanya enak kalau bisa menggampangkan semua hal seperti Donna itu,
jalani apa yang kamu inginkan, hahaha. Tapi kalau dari kemiripan sifat rasanya
aku mirip sama Shiva. Yang begitu prcaya dengan soulmate, punya pangeran impian
dan memiliki keraguan untuk memilih pasangan yang tepat. Kalau untuk Ilyaa, well,
bukan karakter favorit aku sih karena mau aja digantung tanpa status jelas gitu
XD
Ceritanya
di awal novel ini ringan, namun semakin kebelakang semakin berat dengan
beberapa konflik yang muncul. Apalagi ditambah kehadiran para karakter cowok
yang mengisi kehidupan ketiga sahabat tersebut. Dan dari para karakter cowok
itu aku paling suka sama karakter Adam, si bule yang ramah, care dan romantis ;)
Endingnya
bisa dibilang happy ending walaupun nggak untuk semua karakter, tapi aku cukup
puas karena nggak ada konflik yang menggantung. Alur ceritanya juga mengalir
dengan konfilk yang berkembang dan lengkap dengan anti klimaksnya.
Tapi aku
agak bingung dengan karakter Ilyaa, dia digambarkan mandiri, smart dan tangguh
tapi dia kok bisa gak punya pendirian tentang hubungan percintaannya ya ?
Semacam ada pertentangan sifat gitu di karakter Ilyaa ini. Terus ada beberapa
typo seperti di awal adegan ketika Donna dipergoki menonton film porno oleh
Ilyaa dan Shiva. Ada dialog yang harusnya diucapkan Ilyaa tapi ditulisnya
diucapkan Shiva. Selain itu di buku yang aku baca ada beberapa halaman yang cetakan
tulisannya tipiiiis banget sampai aku harus membaca bener - bener di bawah
lampu supaya jelas, lumayan mengganggu
sih.
Secara keseluruhan
novel ini sendiri cukup asyik di baca dan untuk Tic Toc Tic Toc : Quarter Life’s
Tale ini aku kasih rate 2 bintang J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar